Technologue.id, Jakarta - Peluncuran satelit Starlink terbaru SpaceX berjalan sesuai rencana, perusahaan mengumumkan pada Minggu. Berbeda dengan beberapa peluncuran sebelumnya, peluncuran roket tidak tertunda secara signifikan karena kondisi cuaca buruk atau masalah lainnya.
Upaya tersebut menghasilkan 22 satelit yang dikirimkan ke orbit rendah Bumi (LEO), yang akan membantu perusahaan memberikan layanan internet berkecepatan tinggi kepada pelanggannya di seluruh dunia.
Baca Juga:
Jelang Tarung dengan CEO Meta, Elon Musk Sebut Dirinya Butuh Operasi
Dilansir Space, roket Falcon 9 dengan pesawat ruang angkasa Starlink lepas landas dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral Florida pada 6 Agustus dan roket kembali lagi ke Bumi.
Tahap pertama dari Falcon 9 kembali ke Bumi sesuai rencana, mendarat sekitar 8,5 menit setelah lepas landas dan turun di pesawat tak berawak 'SpaceX A Shortfall of Gravitas', yang ditempatkan di Samudra Atlantik.
Ini menunjukkan peluncuran dan pendaratan keempat untuk pendorong khusus ini, menurut deskripsi misi SpaceX. Sementara tahap atas Falcon 9 terus membawa 22 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi (LEO), di mana mereka akan diluncurkan sekitar 65 menit setelah lepas landas.
Baca Juga:
Square Enix Alami Kerugian Gara-Gara Penjualan Final Fantasy Merosot
SpaceX kini telah meluncurkan sekitar 4.900 satelit Starlink hingga saat ini, menurut pelacak satelit dan astrofisikawan Jonathan McDowell. Lebih dari 4.500 satelit tersebut saat ini berfungsi.
SpaceX berencana untuk mengirimkan lebih banyak Starlink ke LEO selama beberapa minggu dan bulan mendatang. Perusahaan memiliki persetujuan untuk menyebarkan 12.000 satelit dan telah mengajukan izin untuk meluncurkan 30.000 satelit.