Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Soal Pemecatan Sam Altman, Elon Musk: Masyarakat Perlu Mengetahui Alasan OpenAI
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Tidak dipungkiri teknologi kecerdasan buatan atau AI yang diadopsi OpenAI untuk mengembangkan ChatGPT sangat memiliki dampak yang begitu luas. Siapapun dapat memakai layanan tersebut secara gratis, mulai dari pekerja hingga kalangan akademisi.

Memiliki manfaat yang besar, teknologi AI ini juga memiliki risiko yang besar pula. Hal inilah yang menjadi perhatian salah satu miliarder, Elon Musk yang ikut angkat bicara ketika bos OpenAI Sam Altman tiba-tiba dipecat dari tubuh perusahaan.

Baca Juga:
Bos OpenAI Sam Altman Dipecat Bikin Geram CEO Microsoft Satya Nadella

Melihat dari sejarah, Elon Musk dan Sam Altman memiliki "kedekatan" karena sama-sama berperan dalam pendirian OpenAI. Bahkan, Musk mengusulkan agar OpenAI dikendalikan oleh dirinya sendiri.

Kendati demikian, Altman dan pendiri OpenAI lainnya menolak usulan Musk. Musk, pada gilirannya, meninggalkan perusahaan pada 20 Februari 2018 dan mengingkari rencana sumbangan besar-besaran untuk perusahaan yang berdiri sejak 2015 tersebut, dikutip dari Semafor.

Seperti diketahui, Elon Musk berpandangan bahwa teknologi AI ini bisa memiliki dampak yang luar biasa. Pendiri produsen kendaraan listrik Tesla itu berkali-kali memperingatkan ancaman yang ditimbulkan dari AI terhadap manusia, termasuk mengungkap bahwa teknologi ini bisa lebih berbahaya ketimbang senjata nuklir.

Atas kejadian pemecatan yang terjadi baru-baru ini, Elon Musk menyampaikan bahwa OpenAI harus mengungkapkan alasan memecat CEO Sam Altman. Sekadar informasi, OpenAI mengumumkan pemecatan Altman pada Jumat, hanya mengatakan bahwa perusahaan, yang membuat ChatGPT "tidak lagi percaya pada kemampuannya untuk terus memimpin".

Baca Juga:
Peneliti AI Alex Cohen Di-PHK dari OpenAI, 20 Menit Usai Posting-an X Diterima Kerja di Roofer.com

Musk, menanggapi postingan di X dari mantan CEO Yammer David Sacks, mengatakan bahwa "mengingat risiko dan kekuatan AI yang canggih, masyarakat harus diberi tahu mengapa dewan direksi merasa mereka harus mengambil keputusan drastis seperti itu."

Perlu diingat bahwa perusahaan AI milik Musk kemungkinan besar akan mendapat manfaat dari kekacauan yang terjadi saat ini di OpenAI.

SHARE:

BMW Astra Sediakan Mobil Pemain BNI Indonesian Masters 2024

Indosat Catat Pendapatan Rp 41T Sepanjang 2024