Technologue.id, Jakarta - Snap, diklaim gagal dalam mengatasi kekhawatiran dalam menilai risiko privasi untuk anak-anak. Hal tersebut diungkapkan oleh Kantor Komisioner Informasi (ICO) Amerika Serikat.
"Kemungkinan Snapchat gagal mendeteksi kebenaran risiko privasi bagi anak-anak dan pengguna lainnya melalui kecerdasan buatan (AI) miliknya," ujar perwakilan ICO.
Menurut ICO, penemuan tersebut bukan berarti Snapchat melanggat undang-undang perlindungan data di Inggris. Namun, ICO masih menunggu tanggapan perusahaan sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Disisi lain, Snap dikabarkan tengah melakukan peninjauan dari pemberitahuan ICO tersebut. Kendati demikian, perusahaan asal AS itu berkomitmen untuk menjaga privasi data penggunanya.
"Kami terus bekerja secara konstruktif dengan ICO untuk memastikan kenyamanan prosedur penilaian risiko kami," kata Snap.
Tak hanya itu, ICO juga tengah menyelidiki bagaimana My AI (kecerdasan buatan milik Snap) memproses data pribadi dari 21 juta pengguna di Inggris, termasuk anak-anak berusia 13-17 tahun.
Seperti diketahui, My AI sedang mencari cara untuk mengatur kecerdasan buatan itu di seluruh dunia demi privasi dan keamanan.
Sebagai informasi, Snapchat mengharuskan pengguna berusia 13 tahun ke atas untuk bisa mengaksesnya. Tapi, mereka belum berhasil mengidentifikasi siapa saja pengguna usia di bawah umur yang menggunakan platform mereka.