SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Untuk menaikkan rasio layar terhadap bodi, para vendor smartphone berlomba-lomba untuk bisa memindahkan kamera depan ke dalam bodi smartphone, dan akan keluar secara otomatis jika memang sedang dibutuhkan (kamera pop-up). Namun tren tersebut berpotensi akan hilang jika smartphone 5G mulai banyak diproduksi. Mengutip dari GizmoChina (19/03/20), Lu Weibing, General Manager Redmi dan Presiden Grup Xiaomi di Tiongkok mengatakan bahwa sistem pop-up pada kamera depan tampaknya akan jauh lebih sulit diterapkan pada smartphone 5G.
Baca Juga:
Bukan tanpa alasan, Lu Weibing berpendapat bahwa jumlah komponen smartphone 5G akan meningkat jauh lebih banyak. Alhasil, ruang untuk meletakkan kamera pop-up pun menjadi begitu terbatas sehingga sistem mekaniknya pun sulit diterapkan. Lebih lanjut, ia pun mengatakan kalau sistem kamera pop-up membuat banyak produsen smartphone harus bekeja keras untuk membuat rancangan mainboard. Jika mainboard dibagi menjadi dua bagian, risiko pembuangan panas yang tidak memadai pun bisa terjadi. Masalah lainnya adalah, smartphone 5G membutuhkan kapasitas baterai yang lebih besar ketimbang 4G. Dengan begitu, ruang pada smartphone pun semakin menipis untuk bisa meletakkan sistem kamera pop-up.