Technologue.id, Jakarta - Kasus manipulasi sertifikasi uji keselamatan masih terus bergulir. Setelah Toyota, kini giliran kantor Honda Motor yang didatangi pihak Kementerian Transportasi Jepang untuk diselidiki lebih lanjut.
Penyelidikan ini dilakukan untuk mencari kejanggalan dalam pengujian data sertifikasi uji keselamatan sejumlah pabrikan mobil di Jepang. Setelah melakukan investigasi, kementerian akan menentukan bagaimana menerapkan hukuman.
Baca Juga:
Dugaan Manipulasi Uji Keselamatan, Ini Langkah yang Diambil Toyota dan Mazda
Honda mengatakan bahwa Kementerian Transportasi Jepang sedang menyelidiki 22 model mobil Honda dari tahun 2009 hingga 2017 dalam pemalsuan bukti data. Tidak disebutkan model apa saja yang tengah diselidiki namun, semua model tersebut telah dihentikan produksinya.
Perusahaan-perusahaan tersebut, yang merupakan salah satu produsen mobil ternama di Jepang, menemukan masalah-masalah seperti penulisan ulang data uji dan manipulasi kendaraan uji selama investigasi internal. Investigasi dipicu oleh pemeriksaan awal di Daihatsu Motor dan Toyota.
Menyusul larangan pengiriman yang diperintahkan oleh Kementerian Perhubungan, Mazda dan Toyota menghentikan produksi lima model pada minggu lalu. Kelima model itu antara lain Corolla Fielder, Corolla Axio dan Yaris Cross dari Toyota, serta Roadster RF dan Mazda2 dari Mazda.
Baca Juga:
Gara-gara Skandal Sertifikasi Uji Keselamatan, Saham Toyota Turun
Kementerian Perhubungan menyerukan 85 perusahaan mobil dan pemasoknya untuk diselidiki atas masalah sertifikasi pemerintah setelah banyak skandal menimpa Toyota pada tahun 2022 dan seterusnya.
Toyota mengatakan masalah sertifikasinya melibatkan data dalam uji perlindungan pejalan kaki dan penumpang serta kesalahan yang ditemukan dalam uji tabrak yang melibatkan model yang dihentikan.