Technologue.id, Jakarta - Publisher game dengan studio developer raksasa dan franchise game yang sukses di pasaran, Square Enix, dirumorkan menjual beberapa studio game besar yang.ada di bawah naungannya.
Perusahaan asal Jepang itu bakal fokus untuk cabang yang ada di Jepang dan beberapa negara lain dengan lepaskan anak perusahaannya mulai dari Crystal Dynamics, Eidos Montreal, dan Square Enix Montreal. Semuanya dilepas dengan nilai US$ 300 juta (sekitar Rp4,3 triliun).
Grup publisher bernama Embraces bahkan sudah membelinya dan proses akuisisi bakal selesai di periode bulan Juli - September tahun ini. Mereka bakal ambil alih 1.100 pegawai dari tiga studio yang tersebar di delapan lokasi seluruh dunia.
Baca Juga:
Begini Spider-Man Hasil Demo yang Dikembangkan di Unreal Engine 5
Beberapa franchise game populer, seperti Tomb Raider, Deus Ex, Thief, dan Legacy of Kain bakal jadi milik grup Embracer. Perusahaan tersebut diketahui pukya lebih dari 100 studio game, yaitu Gearbox, Saber Interactive, dan THQ Nordic yang sukses bikin game yang populer di dunia.
Keputusan yang diambil Square Enix ini tentunya sangat mengejutkan, terutama karena saat ini beberapa studio game yang mereka jual tersebut tengah siapkan seri game terbaru, misalnya di franchise Tomb Raider yang sebelumnya sukses lewat seri trilogi.
Square Enix sendiri berdiri di tahun 2003 dan mulai aktif cari studio game di belahan dunia barat pada tahun 2009. Mereka juga akuisisi Eidos Interactive yang saat itu sedang kerjakan franchise Hitman, Tomb Raider, dan Deus Ex.
Pada tahun 2017, studio game yang bikin game Hitman, yaitu IO Interactive, memutuskan berpisah dari Square Enix sebagai studio independen. Keputusan saat ini mungkin dinilai merugikan Square Enix, tetapi mereka masih jadi pemilik franchise game Just Cause, Life is Strange, dan Outriders.
Baca Juga:
Apex Legends Mobile Akhirnya Diluncurkan Bulan Ini
Square Enix sukses menarik perhatian industri game di tengah ramainya aksi akuisisi antara perusahaan game besar, contohnya Sony yang akuisisi Destiny yang bikin game Bungi, lalu ada Microsoft yang beli Activision Blizzard, dan Take-Two sang induk pembuat game GTA beli Zynga yang dikenal lewat game FarmVille.
Square Enix mengklaim dana hasil penjualan studio game bakal dipakai buat kembangkan teknologi blockchain, kecerdasan buatan, dan cloud. Mereka sendiri tidak berikan informasi rincian layanan atau produk yang bakal dibikin dari ketiga teknologi ini.