Technologue.id, Jakarta – Sedikit di luar prediksi, BlackBerry yang diwakili oleh mitranya, TCL Communications, mengenalkan KeyOne di gelaran Mobile World Congress (MWC) 2017. Ponsel ini lahir dengan ciri khas BlackBerry, yaitu keyboard fisik QWERTY, tetapi dikombinasikan dengan layar sentuh seluas 4,5 inci. KeyOne sedikit di bawah radar karena pada dasarnya produk ini bukan barang yang benar-benar baru. KeyOne hanyalah versi penyempurnaan dari Mercury yang dipamerkan di Cosumer Electronic Show (CES) awal tahun ini. Dengan desain yang 'BlackBerry banget', handset ini pun cocok untuk para pencinta BlackBerry yang ingin bernostalgia. Akan tetapi, pebisnis yang beberapa tahun lalu begitu identik terhadap BlackBerry pasti bakal terlihat lebih gagah jika di tahun 2017 ini kembali memakai KeyOne. [caption id="attachment_13702" align="alignnone" width="673"] Peluncuran BlackBerry KeyOne (source: BlackBerry)[/caption] Secara kasat, ponsel ini cukup powerful. Jeroannya dihuni oleh Snapdragon 625 Octa-Core, GPU Adreno 506, RAM 3GB, dan memori internal 32GB yang bisa diperluas hingga 2TB. Tak berhenti di sana, baterai tanam 3.505mAh-nya siap mendukung performa gawai 180 gram itu. Untuk fotografi, vendor dari Kanada itu menyediakan shooter 12MP dengan aperture f/2.0 dan LED flash dual-tone di belakang. Sensor kamera tersebut sudah mampu merekam video beresolusi 4K. Sementara di bagian depan, ada kamera beresolusi 8MP dengan f/2.2 dan selfie flash agar hasil swafoto user bisa lebih cerah. Walau sudah berspesifikasi tinggi, cukup disayangkan karena BlackBerry KeyOne belum punya bodi anti-air. Setidaknya, hadirnya OS Android 7.1.1 Nougat yang siap pakai bisa menjadi penggoda tersendiri bagi konsumen. Kalau berminat, tunggu saja beberapa bulan ke depan. Mengutip CrackBerry (25/02/17), KeyOne dijadwalkan masuk pasar mulai April mendatang dengan banderol sekitar Rp 7 jutaan.   Baca juga: Ponsel BlackBerry Sudah Punah? Spek BlackBerry Terbaru untuk Konsumen Indonesia Bocor! Layak Beli? PT BB Merah Putih Boyong Gadget BlackBerry Terbaru ke Indonesia