Technologue.id, Jakarta - Alibaba tengah dipertimbangkan untuk dikenai denda sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun oleh regulator China. Ini akibat perselisihannya dengan Partai Komunis China.
Alibaba dinilai tidak sejalan dengan diktat Partai Komunis setempat dan tidak menghentikan kebijakan meminta pedagang lokal untuk menjaga hubungan eksklusif dengan Alibaba.
Baca Juga:
Seteru dengan Pemerintah China, Jack Ma Menghilang
Alibaba pun diminta melepaskan diri dari Jack Ma atau melepaskan beberapa lini bisnis yang bukan inti dari operasi ritel intinya, seperti dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (13/3/2021).
Jika hukuman denda ini benar-benar dijatuhkan, maka akan menjadi denda tertinggi yang harus dibayarkan perusahaan dalam sejarah China. Mengalahkan Qualcomm yang tahun 2015 lalu sempat didenda US$ 975 juta.
Alibaba sendiri sebelumnya juga pernah ditekan oleh regulator China. Pada waktu itu perusahaan dinilai telah membahayakan sistem keuangan.
Baca Juga:
China Semakin Besar, Bos Snapchat Minta Pemerintah AS Membuka Mata
Alibaba dipaksa untuk melakukan perubahan ekstrim yang dapat mengganggu kelancaran bisnisnya. Tekanan ini akhirnya membuat Alibaba harus menunda rencana IPO untuk Ant Financial.
Beruntung Alibaba tidak mudah goyah akibat tekanan yang terus dilancarkan. Alibaba merupakan salah satu perusahaan kaya raya yang mampu bertahan dan mempu melunasi denda-dendanya.