Technologue.id, Jakarta - Platform video pendek TikTok baru-baru ini mengumumkan akan membatasi pemutaran video kualitas tingginya (HD) di Eropa. Langkah ini diambil guna meringankan infrastruktur jaringan internet di benua biru. Dilansir dari Gizchina pada Jumat (27/3/2020), dalam pernyataan resminya TikTok mengatakan, "Kami tidak ingin peningkatan pengguna menambah beban pada infrastruktur jaringan secara keseluruhan. Untuk itu kami putuskan untuk membatasi video HD," ujar Tiktok dalam pernyataan resminya.
Baca Juga: YouTube Music Kini Bisa Tampilkan Lirik Lagu
Pembatasan kualitas video ini akan berlangsung selama 30 hari ke depan. Mengekor dari platform video lain yang sudah lebih dulu memberlakukan kebijakan ini seperti Instagram. Platform streaming video YouTube juga sudah mengumumkan akan mengambil keputusan mengurangi kualitas video. Pengurangan kualitas ini dimulai pada tanggal 30 Maret 2020 dan akan berlangsung selama sebulan. YouTube secara default akan mengubah kualitas video ke definisi standar (SD) atau 480p. Padahal sebelumnya YouTube menetapkan kualitas default berada di otomatis tergantung jaringannya.Baca Juga: Google Luncurkan Situs Khusus Virus Corona
Penggunaan layanan streaming sendiri tercatat mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Ini terjadi lantaran jutaan orang terpaksa tinggal di rumah dalam situasi darurat virus Corona. Badan regulator internet juga telah meminta para penyedia layanan streaming video termasuk Netflix Inc. dan Amazon Prime Video untuk mengurangi kualitas video mereka. Penurunan ini disebut guna menghemat penggunaan bandwidth di tengah wabah Corona.