Technologue.id, Jakarta - Perusahaan audio premium, Sennheiser, menerima dana bailout antara US$ 2 juta sampai US$ 5 juta sebagai bagian dari Program Perlindungan Paycheck (PPP), menurut data Departemen Keuangan AS yang baru dirilis.
Sennheiser menjadi salah satu dari banyak perusahaan teknologi swasta yang menerima dukungan melalui program ini. Program PPP menawarkan pinjaman kecil kepada bisnis untuk keperluan gaji karyawan, sewa, atau biaya utilitas.
Baca Juga:
Pandemi Corona, Pelaku Usaha Dituntut Go Online
Dilansir dari The Verge (6/7/2020), data perbendaharaan menunjukkan bahwa pinjaman tersebut dimaksudkan untuk membantu Sennheiser mempertahankan 128 pekerjaan selama pandemi coronavirus.
Perusahaan asal Jerman itu mempekerjakan total 2.800 karyawan pada tahun 2019, di mana sekitar 10 persen di antaranya berbasis di Amerika.
Baca Juga:
Virus Corona Melonjak, Apple Terpaksa Tutup Toko Lagi
Sennheiser bukan satu-satunya perusahaan audio yang memerlukan pinjaman uang. Grado Laboratories yang berbasis di New York menerima antara US$ 150.000 hingga US$ 350.000 untuk mempertahankan 22 pekerjaan.
PPP disahkan pada bulan April dan baru-baru ini diperpanjang untuk mendistribusikan US$ 130 miliar yang tersisa dalam dana. Pembatasan undang-undang juga telah dilonggarkan untuk memungkinkan bisnis lebih fleksibel dalam membelanjakan uang dan mempekerjakan kembali mantan karyawan.