Technologue.id, Jakarta – Mungkin masih segar di ingatan Anda kalau belum lama ini salah satu vendor smartphone asal China, ZTE, telah diembargo pemerintah Amerika Serikat. Setelah ada manuver negosiasi dari masing-masing pemerintah, barulah ada sedikit kelonggaran untuk ZTE. Namun, tahukah Anda bahwa ZTE bukanlah satu-satunya produsen smartphone besar yang dilarang di AS? Huawei juga berada di masalah yang sama.
Baca juga:
Tak Niat Bikin Bangkrut, AS Maafkan ZTE dengan Syarat
Melansir Reuters.com (08/02/2018), sejatinya tahun 2012 lalu Permanent Select Committee on Intelligence telah mengangkat isu kalau produk Huawei dapat digunakan untuk memata-matai warga AS. Sebulan berselang, FBI pun secara resmi mengeluarkan imbauan agar masyarakat Negeri Paman Sam tidak membeli produk dari Huawei demi menjaga privasi masing-masing. Hal ini pun berakibat fatal bagi vendor kipas merah itu. AT&T dan Verizon, dua operator telekomunikasi besar di AS, menghentikan kemitraan dengan Huawei pasca isu spionase ini.Baca juga:
Kapan Ponsel 5G Huawei Di-launching?
Huawei menjadi sorotan karena dituding punya hubungan dengan pemerintah China, sama seperti ZTE. Di sisi lain, Huawei telah memproklamirkan diri sebagai perusahaan swasta sepenuhnya yang dimiliki oleh pegawainya, karena mereka memberikan saham perusahaan bagi para pegawainya untuk meningkatkan performa kerja mereka.Baca juga:
Ini Pernyataan Resmi ZTE Terkait Embargo dari Amerika Serikat
Saat ini, walau ada pelarangan, beberapa retail memang masih menjual produk Huawei yang sudah lebih dari 15 tahun berada di AS. Kepada WikiTribune.com (02/06/2018), Huawei juga belum berniat untuk hengkang dari sana dan mengaku siap kooperatif dengan pemerintah AS. Selain itu, mereka juga telah melakukan investasi besar-besaran sejak 2001, termasuk ke universitas-universitas ternama di sana.