Technologue.id, Jakarta - Institusi pendidikan menerapkan larangan penggunaan smartphone bagi siswanya selama berada di lingkungan sekolah. Berbeda dengan sekolah elit di Inggris yang justru memperbolehkan siswanya membawa ponsel.
Eits tapi tunggu dulu! Pasalnya ponsel yang boleh dibawa oleh siswanya harus model Nokia lawas. Dilansir dari CBS News (10/7/2024), Eton College, yang notabene merupakan sekolah asrama bersejarah dan elit di Inggris, menerapkan kebijakan telepon seluler baru untuk siswa tahun pertama mulai bulan September.
Para siswa tersebut harus meninggalkan ponsel cerdas mereka di rumah, tetapi tetap membawa kartu SIM mereka ke sekolah dan mengaktifkannya di ponsel Nokia jadul (jaman dulu) dengan kemampuan hanya dapat melakukan panggilan telepon dan mengirim pesan teks. Ponsel basic Nokia ini akan disediakan oleh pihak sekolah, namun tidak disebutkan tipe apa.
Baca Juga:
Solusi Lab Komputer GEAR VLab Pangkas Biaya Operasional Sekolah hingga 30 Persen
Kebijakan sekolah ini didasarkan pada pedoman dari pemerintah Inggris yang memperbolehkan kepala sekolah untuk memberlakukan larangan penggunaan ponsel pintar kepada siswanya selama hari sekolah. Hal ini dalam upaya meminimalkan gangguan saat pembelajaran dan memperbaiki perilaku di dalam kelas.
“Eton secara rutin meninjau kebijakan ponsel dan perangkat seluler kami untuk menyeimbangkan manfaat dan tantangan yang dibawa oleh teknologi ke sekolah,” juru bicara sekolah tersebut mengatakan kepada CBS News.
Eton, yang terletak di dekat istana kerajaan di Windsor, sebelah barat London, terkenal dengan keunggulan akademisnya. Sekolah ini melahirkan alumni terkemuka mulai dari Pangeran William dan Harry, novelis George Orwell, pencipta James Bond Ian Fleming dan daftar panjang mantan perdana menteri, termasuk pemimpin terkini Boris Johnson dan David Cameron.
Baca Juga:
GEAR VLab Dorong Kualitas Pendidikan di Indonesia Melalui Teknologi Virtualisasi Intel dan Axioo
Bukan hanya Inggris, larangan dan pedoman ponsel pintar juga mulai diterapkan di distrik sekolah Amerika. Menurut data dari Govspend, setidaknya satu distrik sekolah di tiap 41 negara bagian, menerapkan peraturan yang mewajibkan siswa untuk menyimpan smartphone mereka di dalam kantong Yondr yang tertutup secara magnetis ketika mereka pergi ke sekolah.
Sementara itu di Kota New York, rektor sekolah negeri, David Banks, mengatakan ia berencana menerapkan larangan telepon dalam beberapa minggu mendatang. Gubernur New York Kathy Hochul bekerja sama dengan badan legislatif negara bagian tersebut untuk mengesahkan dua rancangan undang-undang baru yang hanya mengizinkan pelajar untuk membawa ponsel yang tidak memiliki akses akses internet.