Technologue.id, Jakarta - Perusahaan modal ventura Central Capital Ventura (CCV) menyatakan kepercayaannya terhadap peluang perusahaan fintech untuk terus bertahan melalui tech winter. Direktur CCV Adi Prasetyo menyebut sejumlah ceruk bisnis masih berpeluang menjadi sumber pertumbuhan fintech di Indonesia, seperti sektor consumer tech, wealth, maupun teknologi digital yang dapat mendukung perbankan.
"Apakah fintech masih menjanjikan? Saya rasa masih. Jika bicara data mengenai ekspektasi kenaikan valuasi, masih ada kesempatannya. Dan di sisi lain, juga mendorong terjadinya kolaborasi dengan bank. BCA juga melihat potensi kolaborasi itu," ungkap Adi di Mini Studio BCA Expoversary 2024.
Saat ini ekosistem startup sedang memasuki fase penuh tantangan seiring minimnya penanaman modal dari investor. Kondisi ini membuat banyak startup melakukan perampingan organisasi demi efisiensi, dan mencari terobosan guna membuka sumber keuntungan baru. Bahkan, tak sedikit startup yang berhenti beroperasi akibat kondisi ini.
Baca Juga:
Kantongi Investasi, Startup Sawa Eco Kembangkan Proyek Kredit Karbon Biochar
Adi menyebut, menurunnya penanaman modal ke startup dari investor secara global mencapai titik terendah dalam enam tahun terakhir. Kini, perusahaan modal ventura lebih selektif dalam memberikan modal. Kendati demikian, ia berharap ada perubahan situasi menyusul munculnya sejumlah inovasi dari teknologi teranyar seiring ekspektasi investor yang terus meningkat.
"Sepertinya enam bulan pertama di 2024, secara umum investor lebih berhati-hati dalam melihat peluang dan melakukan investasi. Di sisi lain, uang yang akan diinvestasikan sebenarnya sangat banyak. Investor sedang menunggu peluang yang tepat untuk berinvestasi, hanya masih berhati-hati," imbuh Adi.
Sebagai entitas anak PT Bank Central Asia Tbk, CCV memiliki tugas membangun ekosistem digital untuk BCA yang utamanya melibatkan fintech. Dari ekosistem tersebut, diharapkan akan terjadi kolaborasi dengan perusahaan.
VP Digital Innovation Solution BCA Samuel Tjung menegaskan sejumlah inovasi yang berpotensi menjadi penggerak ekosistem startup di antaranya agritech, teknologi biometrik hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Samuel menyatakan, BCA terbuka dengan potensi dari startup-startup yang bergerak di berbagai bidang berbasis teknologi yang sejalan dengan nilai dan kebutuhan perusahaan.
Baca Juga:
Nvidia hingga Jeff Bezos Investasi Jutaan Dollar di Startup Humanoid AI
"Pertama, apakah bisa menjawab kebutuhan BCA. Kedua, seperti apa portofolio dan success story dari klien mereka. Ketiga, kita lihat dukungan yang mampu mereka sediakan untuk kebutuhan perusahaan," ujar Samuel.
CCV sebagai perusahaan modal ventura telah beroperasi sejak 2017. Total terdapat sekitar 30 startup yang menerima pendanaan dari CCV. Di sisi lain, BCA sebagai perusahaan induk secara konsisten menjalankan program akselerasi untuk startup yang bernama SYNRGY Accelerator dan berhasil meluluskan 79 startup. Fintech dan fintech enabler merupakan sektor digital yang menjadi fokus CCV mengingat misi perusahaan membangun ekosistem digital bagi BCA.