Technologue.id, Jakarta – Sebagai sebuah program, malware bisa diberikan perintah dari jarak jauh agar tak salah sasaran saat menyerang perangkat korban, begitu juga dengan malware yang sempat menginfeksi aplikasi CCleaner. Mengutip dari NextPowerUp (21/09/17), baru-baru ini Avast dan grup riset milik Cisco (Cisco's Talos research group) menemukan bahwa malware pada CCleaner ternyata membidik sejumlah perusahaan besar di bidang teknologi yang sudah berskala besar.
Baca juga:
Lagi Bosan? Chatting dan Main Game Bareng Chatbot Microsoft Rinna Yuk!
Untuk bisa menyerang berbagai perusahaan besar tersebut, malware memanfaatkan informasi yang didapatkan dari perangkat yang sudah terinfeksi sebelumnya. Setelah berhasila mendapatkan data yang penting, malware pun akan mendapatkan akses untuk menyerang ke perangkat selanjutnya. "Ini adalah jenis serangan watering hole dimana sebagian besar korban hanya dimanfaatkan sebagai pintu gerbang bagi penyerang, dan yang akan benar-benar terkena dampaknya adalah perangkat yang terpilih", pernyataan resmi Avast.Baca juga:
Dituding Halalkan Komik Pornografi, Begini Kata CEO BBM
Di saat yang sama, Avast juga menyatakan kalau beberapa perusahaan yang menjadi target malware itu adalah Sony, Samsung, Microsoft, Intel, dan Akamai. Sementara perusahaan lainnya pun tak luput dari perhatian malware CCleaner. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 700.000 perangkat yang sudah terinfeksi oleh malware dari CCleaner.Baca juga:
3 Smartphone Dual-Camera Murah Saingan Xiaomi Mi A1 di Indonesia
Sebelumnya, diketahui ada sejumlah aplikasi CCleaner versi terbaru yang disusupi oleh malware. Peretas yang menyisipkan malware tersebut kembali menggunggah aplikasi itu melalui sejumlah channel download di dunia maya.