Technologue.id, Jakarta - Beberapa waktu belakangan ini publik melihat vendor smartphone mulai merilis ponsel dengan fitur layar lipat. Ide mengenai ponsel lipat ini bukanlah hal baru, karena sejak satu atau dua dekade lalu, telah ada ponsel dengan kemampuan lipat.
Hanya saja, saat itu teknologi tidak secanggih sekarang, yang memungkinkan lipatan terjadi pada layar, namun tetap menampilkan ketajaman gambar yang baik. Model ponsel generasi lawas yang mengusung kemampuan lipat ketika itu masih mengandalkan engsel yang memisahkan layar dengan bodi atau keyboard (clamshell style).
Baca Juga:
Pendatang Baru, Ini yang Bikin Tecno Phantom V Flip 5G Dibanderol Lebih Murah Ketimbang Pesaingnya
Kini, tidak sedikit brand smartphone yang sudah percaya diri merilis perangkat mereka yang dibekali kemampuan layar lipat. Kendati demikian, bisa dikatakan ponsel layar lipat baru beredar secara komersial sejak beberapa tahun terakhir, yang pertama diklaim oleh Royole FlexPai.
Secara usia, layar lipat masih belum setua ponsel konvensional lainnya, yang masih banyak mengadopsi layar datar. Umumnya ponsel lipat masih dibanderol dengan harga tinggi, sehingga mungkin belum banyak pengguna yang memutuskan untuk mengganti perangkat lama mereka.
Meskipun memiliki keunikan dan estetika karena tren terkini mengarah pada ponsel dengan kemampuan lipat, ternyata ada sisi kelemahan yang mungkin perlu kamu ketahui, seperti dikutip 1box.site.
Baterai yang Boros
Membuat ponsel yang dapat dilipat bukanlah hal yang mudah. Produsen ponsel pintar yang ingin mengguncang pasar harus merancang sistem yang sangat kompleks. Ada tantangan tentang apa yang harus dilakukan dengan baterainya.
Layar besar (ketika ponsel lipat dibuka) adalah penguras baterai terbesar. Baterai ponsel tidak hanya harus bertahan lebih lama, tetapi juga harus menyatu dengan layar.
Risiko yang Tinggi pada Layar
Masih menurut 1box.site, ponsel yang dapat dilipat bukanlah ide yang bagus. Perangkat seluler akan mudah pecah karena polimer plastik tidak cukup fleksibel untuk ditekuk.
Ditambah lagi, kacanya mudah tergores. Ponsel pintar lipat sangat mudah rusak. Jadi, mungkin sebaiknya Anda tidak terburu-buru membeli ponsel lipat.
Bodi yang Besar
Insidetelecom menjelaskan bahwa ponsel lipat memiliki bodi yang besar. Tidak hanya besar, tetapi juga ketebalan bodi yang jauh berbeda dari ponsel pintar pada umumnya.
Belum lagi apabila ponsel tersebut dilengkapi dengan casing, maka akan semakin menambah ukuran ponsel lebih gemuk lagi.
Baca Juga:
Evolusi Ponsel Lipat dari Waktu ke Waktu, Sebelum Era Android Sudah Ada!
Harga yang Tinggi
Bagi pengguna yang sensitif terhadap harga, umumnya ponsel layar lipat dibanderol dengan harga yang tinggi. Seperti diketahui, beberapa vendor yang menghadirkan ponsel lipat di Tanah Air menjual perangkat mereka di harga Rp16 jutaan, meski ada pula yang membanderol Rp8 jutaan.
Harga tersebut masih dinilai tinggi apabila dibandingkan dengan smartphone lain dengan kinerja atau performa hardware yang tidak kalah, tetapi dijual dengan harga lebih terjangkau.