Technologue.id, Jakarta - Presiden RI, Joko Widodo, berkomitmen melakukan akselerasi penyediaan akses internet di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di seluruh Indonesia pada akhir Desember 2020.
Hal itu ditujukan untuk mendukung perluasan dan peningkatan kualitas infrastruktur telekomunikasi di bidang kesehatan dalam penanganan COVID-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Baca Juga:
Kominfo Segera Rampungkan Penyediaan Akses Internet di Fasilitas Layanan Kesehatan
Dalam unggahan status di media sosial pribadinya, Jokowi menyatakan upaya itu merupakan prioritas yang perlu dilakukan untuk percepatan penanganan COVID-19.
"Pandemi ini memberi banyak pelajaran kepada kita semua. Gunakan sebagai momentum untuk melakukan transformasi. Termasuk dalam reformasi sistem kesehatan di negara kita," ungkap Presiden Jokowi dalam sebuah video yang Ia sertakan dalam postingan di Twitter, Kamis, 24 Desember 2020.
Ia melanjutkan, dengan internet, informasi panduan penanganan pasien Covid-19 sampai ke Puskesmas di Pulau Weh, Sabang.
Layanan akses internet ini akan mencakup rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang belum memiliki akses internet atau yang sudah tersedia namun kualitasnya belum memadai.
Mengutip data Kementerian Kesehatan, hingga 31 Desember 2019 terdapat 2.877 rumah sakit dan 10.134 puskesmas di Indonesia. Dari total 13.011 fasyankes tersebut, BLU (Badan Layanan Umum) BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Kominfo mengidentifikasi 3.126 fasyankes yang masih membutuhkan optimalisasi layanan internet.
Baca Juga:
Sediakan Akses Internet Gratis, Kominfo Apresiasi Operator
Pada tahun 2020 ini, melalui kerja sama dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), BLU BAKTI Kominfo akan melakukan percepatan layanan internet di 2.192 fasyankes.
Sementara itu, akses internet untuk 708 fasyankes sisanya, akan diselesaikan pada kuartal I tahun 2021 mendatang.
Ketersediaan akses internet tersebut diharapkan dapat mendukung program-program kesehatan masyarakat untuk jangka panjang. Baik penurunan angka kematian ibu dan bayi, mencegah stunting, mendukung program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan peningkatan layanan kesehatan melalui telemedicine.