Technologue.id, Jakarta - SeaBank menunjukkan tren pertumbuhan positif dan solid hingga akhir bulan Juli 2023.
Pada laporan keuangan hingga Juli 2023, Seabank berhasil mencatatkan laba bersih setelah pajak Rp. 132,26 miliar dimana meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp. 8,3 miliar.
Baca Juga:
Allo Bank Adopsi Tencent Cloud Kelola Big Data
Sementara pertumbuhan aset dicatat sebesar 47% (yoy) di Juli 2023 menjadi Rp. 32,78 triliun dari Rp. 22,32 triliun pada Juli 2022. Penyaluran kredit hingga Juli 2023 sebesar Rp. 15.09 triliun sementara Dana Pihak Ketiga sebesar Rp. 26,00 triliun.
Jika membandingkan Semester I 2023 dengan akhir Semeseter I 2022, laba bersih setelah pajak yang berhasil dicatatkan SeaBank adalah Rp. 34,81 miliar pada akhir semester I tahun 2023, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp. 5,97 miliar atau hampir 6 kali lipat dibanding tahun 2022.
Dari segi kualitas aset, SeaBank berhasil memperbaiki rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang turun menjadi 2,09% sementara NPL net turun menjadi 0,13% yang menunjukkan penyaluran kredit terus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian yang berkesinambungan.
Pengembalian aset SeaBank juga berhasil membaik menjadi 0,28% dibandingkan periode semeseter I tahun 2022 yakni 0,07%. Tingkat pengembalian ekuitas juga bertumbuh dengan bauk dari 0,48% menjadi 1,33% di semester I tahun 2023, sedangkan rasio cost to income ditekan menjadi 18,39% dari yang sebelumnya 36,21%.
Baca Juga:
Logitech dan Tencent Garap Cloud Gaming Handheld
Melihat pertumbuhan positif ini, Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley merasa bangga dan berharap tren positif ini terus berlanjut.
"Kami berharap tren positif ini terus berlanjut dengan menghadirkan inovasi layanan dan produk yang berlandakan prinsip kehati-hatian dalam bisnis demi menjaga keamanan dan kenyamanan nasabah, sehingga nasabah dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan menggunakan aplikasi SeaBank," ujar Sasmaya.