Technologue.id, Jakarta - Layanan internet satelit milik SpaceX, Starlink, diketahui sudah memperluas jangkauannya dan tersedia di 32 negara. Hal tersebut diumumkan SpaceX melalui sebuah unggahan Twitter.
"Starlink kini tersedia di 32 negara di seluruh dunia. Pengguna yang telah memesan Starlink yang berasal dari area “tersedia” akan mendapatkan akses internet Starlink secepat mungkin," tulis SpaceX dalam sebuah unggahan Twitter.
Dalam postingan tersebut, pihak SpaceX tidak menyebutkan secara rinci daerah mana saja yang telah mendapatkan kases internet Starlink.
Baca Juga:
Obrolan Presiden Jokowi Saat Kunjungi Elon Musk di SpaceX
Jika kita menengok peta penyebaran Starlink di situs web https://www.starlink.com /map, negara-negara yang sudah bisa menikmati layanan internet satelit tersebut ditandai dengan warna biru laut dengan status "Available".
Untuk wilayah Indonesia sendiri terlihat dihiasi dengan warna biru dongker yang memiliki status "Coming Soon".
Hal ini berarti pengguna Tanah Air masih harus bersabar menunggu supaya bisa menikmati layanan internet Starlink.
Tidak dijelaskan pula secara rinci kapan pengguna Indonesia bisa menikmati layanan internet Starlink. Namun, apabila wilayah Indonesia di-klik, maka terlihat informasi bahwa Starlink akan bisa dijajal pengguna di Indonesia pada 2023 mendatang.
Selanjutnya , layanan internat Starlink sudah bisa dipesan oleh calon pengguna di Tanah Air, melalui situs web https://www.starlink.com /map.
Baca Juga:
SpaceX Trending Topic, Ini Pro-Kontra Netizen Saat Jokowi Kunjungi Elon Musk
Melalui situs tersebut, pengguna dapat memasukkan nama daerah mereka di kolom pencarian di bawah tampilan peta dan lantas meng-klik tombol "Order Now".
Pada laman selanjutnya, pengguna diwajibkan mengisi data-data yang diperlukan, seperti alamat dan informasi pribadi, dan membayar uang deposit sebesar 99 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 juta (kurs Rp 14.400).
Terkait pembayaran, SpaceX hanya menggunakan kartu kredit. Menariknya, dana yang dibayarkan nantinya bisa ditarik kembali (refund) apabila pengguna berubah pikiran dan tidak jadi berlangganan Starlink.