Technologue.id, Jakarta – Teknologi nuklir memang masih menjadi perdebatan hangat hingga saat ini. Disamping manfaat besarnya, nuklir juga menyimpan potensi bahaya yang mengancam lingkungan sekitarnya. Diantara negara-negara yang telah memanfaatkan tenaga nuklir adalah Rusia. Dikutip dari Ubergizmo.com (02/05/2018), Rusia dikabarkan telah meluncurkan sebuah pembangkit listrik bertenaga nuklir pertama yang mengambang di atas air. Reaktor tersebut dinamakan Academik Lomonosov.
Baca juga:
Perusahaan Luar Angkasa CEO Amazon Siap Kejar SpaceX
Barbasis di Laut Baltik, reactor ini diklaim mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 70 megawatt. Dilengkapi dengan dua reactor nuklir yang mampu memberikan kekuatan yang cukup untuk kota dengan jumlah penduduk mencapai 100.000 jiwa.Baca juga:
Bill Gates: 30 Juta Orang Akan Mati dalam 6 Bulan, Ini Sebabnya
Proyek ini dilaporkan menelan biaya sebesar USD 232 juta dan menghabiskan waktu sekitar satu dekade. Kemajuan ini pastinya dihinggapi pro dan kontra. Salah satu yang dengan keras menolak kehadirannya adalah komunitas Greenpeace.Baca juga:
Ahli nuklir Greenpeace, Jan Haverkamp mengatakan, “Reaktor nuklir yang berputar-putar di sekitar Samudera Arktik akan menjadi ancaman yang sangat mengejutkan bagi lingkungan yang rapuh yang sudah berada di bawah tekanan besar dari perubahan iklim.” Pembangkit listrik terapung ini memang akan lalu lalang di sepanjang Samudera Arktik. Mulai dari St. Petersburg, Murmansk dan terus melaju di sekitar Norwegia.