Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Rumah Amfibi, Hunian Anti-Banjir di Masa Depan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Viral rumah amfibi di jagad Instagram. Dalam video yang dibagikan akun instagram @GiGadgets, tampak sebuah rumah yang naik lebih tinggi di saat lingkungan sekitarnya banjir.

"Ini cerita lama. Secara teknis bagus. Praktis, terlalu mahal untuk diterapkan sebagai solusi. Bagaimanapun, Anda seharusnya tidak membangun di area itu," tulis GiGadgets.

Hingga Jumat (24/6/2022) pagi, video rumah amfibi tersebut telah menuai 85.014 penayangan.

Baca juga:
Kominfo Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital bagi Semua Kalangan

Dalam penelusuran Technologue.id, rumah amfibi berada di kawasan Sungai Thames, di selatan Buckinghamshire, Inggris. Rumah terletak di sebuah pulau kecil, tempat bagi 15 rumah bersejarah dibangun.

Rumah-rumah, yang sebagian besar dibangun sebelum tahun 1950-an, biasanya ditinggikan sekitar 1 m dari tanah di atas tumpukan kayu guna melindunginya dari banjir.

Ketika pemilik satu rumah di pulau itu berencana membangun rumahnya, mereka menemukan fakta bahwa tingkat lantai perlu dinaikkan lebih jauh 1,4 meter di atas permukaan tanah untuk mengatasi perkiraan ekstrem banjir. Asumsi itu akan menghasilkan sebuah rumah dengan lantai dasar ditinggikan 2,5 m di atas tanah.

Baca juga:
Perusahaan Teknologi dengan Penambahan Jumlah Karyawan Tertinggi

Dengan catatan tidak mengubah keaslian rumah. Sebab, pemilik rumah harus tunduk pada aturan Badan Konservasi dan Lingkungan Inggris.

Solusinya adalah sebuah rumah amfibi, yakni bangunan yang berdiri di atas tanah saat kondisi kering. Tetapi "bangkit" dan mengapung saat banjir.

Rumah itu sendiri berada di tanah dan dasar terapungnya hampir tidak terlihat dari luar. Lantai dasar rumah dinaikkan di atas tanah kurang dari 1 m dibanding 2 m lebih jika tidak mengadopsi konsep amfibi.

Situs ini terletak di tengah areal tangkapan Sungai Thames. Sungai tersebut lebar, dapat dilayari kapal besar , dan ketika curah hujan yang besar bisa menimbulkan banjir. Pengukur aliran yang dipasang di sepanjang sungai membantu masyarakat mendapatkan peringatan banjir dini selama dua hari lagi.

Baca juga:
Empat Tren Teknologi 2022 saat Metaverse Menjamur

Hydroscapes atau taman yang ditata dengan hati-hati berfungsi sebagai sistem peringatan banjir alami. Teras yang dipasang pada tingkat berbeda dirancang untuk membanjiri secara bertahap dan memperingatkan penghuninya jauh sebelum air banjir mencapai tingkat yang mengancam.

Teras paling bawah ditanami alang-alang dengan perdu dan tanaman. Halaman berumput terletak satu tingkat di atas dan teras terletak di titik tertinggi, tepat di bawah ruang tamu.

Tingkat bertingkat meningkatkan pemulihan dengan menyediakan area kering saat ketinggian air turun dan tanaman membantu mengurangi dok air.

Baca juga:
Fokus Cleantech, Rekosistem Layani Teknologi Pengelolaan Sampah

Rumah amfibi terhubung ke utilitasnya melalui kabel "gajah". Pipa servis fleksibel ini dirancang untuk memanjang hingga 3 meter, memungkinkan semua layanan tetap bersih dan beroperasi selama banjir menggenang.

Uji pelampung dilakukan selama konstruksi ketika dok basah diisi dengan air dan rumah ditinggikan setengah meter di bawah daya apungnya sendiri. Rumah tersebut juga diuji kembali setelah rangka baja selesai dikerjakan dan rumah terisi perabotan.

Antara bulan November 2019 dan Februari 2020, banjir musim dingin yang parah terjadi di seluruh Inggris Raya. Selama periode ini Sungai Thames meluap danrumah ampibi terus naik dan turun tanpa intervensi siapa pun.

Proyek ini telah menimbulkan harapan di industri karena ini adalah yang pertama dari jenisnya di Inggris. Konsepnya telah menjadi preseden untuk pendekatan alternatif guna membangun rumah di masa depan dengan peningkatan curah hujan dan banjir.

SHARE:

Asus Rilis Zenbook S 14 OLED di Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harganya

Poco C75 Sasar Gamer Muda dengan Harga Rp1 Jutaan, Ini Spesifikasinya