Technologue.id, Jakarta - Rusia akan mengerahkan rudal balistik antarbenua Sarmat (ICBM) yang baru saja diuji dan mampu membawa beberapa senjata hipersonik pada musim gugur nanti.
Kolonel Jenderal Sergei Karakayev, Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu kemarin, mengatakan, bahwa ICBM Sarmat yang baru dirancang untuk membawa beberapa kendaraan luncur hipersonik Avangard.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Sarmat melakukan uji tembak untuk pertama kalinya, pada hari Rabu, dari fasilitas peluncuran Plesetsk di Rusia utara. Hulu ledak latihannya telah berhasil mencapai target tiruan di lapangan tembak Kura di timur jauh Semenanjung Kamchatka.
Baca juga:
Penampakan Pertama The Next ‘Pesawat Kiamat’ Angkatan Laut AS, EC-130J TACAMO
Sarmat didesain mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir dan umpan. "Peluncuran senjata super ini adalah peristiwa bersejarah yang akan menjamin keamanan anak dan cucu Rusia selama 30-40 tahun ke depan," ungkap Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Roscosmos, dikutip CGTN.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memuji peluncuran Sarmat sebagai pencapaian besar. Dia mengklaim rudal baru tidak memiliki padanan asing dan mampu menembus pertahanan rudal prospektif.
“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka, yang dalam retorika agresif yang panik mencoba mengancam negara kita, berpikir dua kali,” ungkap Putin.
Sarmat 'Senjata Super'
Laman CGTN melaporkan, Sarmat adalah rudal berat yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir untuk menggantikan Voyevoda buatan Soviet. Inin merupakan inti dari penangkal nuklir Rusia.
Militer Rusia menjelaskan, Avangard mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan membuat manuver tajam dalam perjalanannya ke target untuk menghindari perisai rudal musuh.
Untuk mengantisipasi penyebaran Sarmat, kendaraan hipersonik baru telah dipasang pada ICBM buatan Soviet yang ada. Unit pertama yang dipersenjatai dengan Avangard mulai bertugas pada Desember 2019.
Direktur dan kepala perancang pembuat rudal Makeyev yang mengembangkan Sarmat, Vladimir Degtyar, mengutarakan, jangkauannya memungkinkannya terbang di sepanjang lintasan apa pun melintasi kutub utara atau selatan untuk mencapai target mana pun di seluruh dunia.