Technologue.id, Jakarta – Transportasi di masa depan mungkin akan lebih memanfaatan ruang kosong di udara, yang bisa sekaligus menjadi solusi atas kemacetan di atas aspal. Airbus dan Uber telah mengusulkan konsep taksi terbang. Rolls-Royce pun sepaham dan siap mengikuti jejak dua perusahaan itu. Bulan ini, Rolls-Royce sudah mengenalkan konsep kendaraan EVTOL (Electric Vertical Take Off and Landing). Keunggulannya terletak pada sayap khusus yang dapat berotasi 90 derajat dan berkecepatan 250 400 km/jam.
Baca juga:
Ini Dia Wujud Armada Taksi Terbang Buatan Uber
Melansir Engadget.com (15/07/2018), taksi terbang tersebut memungkinkan mengangkut empat hingga lima penumpang di hampir semua permukaan pendaratan. Untuk wilayah operasinya sendiri dicanangkan di wilayah perkotaan, di mana mobilitas personal amat tinggi. EVTOL juga akan mampu memenuhi kebutuhan sebagai transportasi privat selain sebagai taksi terbang.Baca juga:
CEO Uber: Taksi Terbang Siap Mengudara 5-10 Tahun Mendatang
EVTOL disiapkan berkonsep hibrida. Di samping tenaga elektrik, perusahaan otomotif asal Inggris itu mengonsep enam propeller EVTOL ditenagai oleh bahan bakar fosil. Kendaraan ini memang belum sepenuhnya ramah lingkungan, tetapi bukan tidak mungkin seiring berjalannya waktu nanti Rolls-Royce bisa menciptakan inovasi yang lebih baik dari pitching-nya sekarang.Baca juga:
Saat ini, Rolls-Royce mengaku belum bermitra dengan pihak mana pun untuk pengoperasian EVTOL nantinya. Namun, mereka menjadwalkan agar EVTOL siap terbang di awal tahun 2020-an.