Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Robot UVeya Mampu Sterilisasi Pesawat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Sebuah startup asal Swiss, UVeya, menciptakan robot dengan dilengkapi lampu Ultra Violet (UV) yang dirancang untuk membersihkan pesawat dari penyebaran virus Covid-19.

Dalam video yang diunggap oleh pihak startup, terlihat robot akan menyusuri lorong pesawat saat melakukan proses sterilisasi di bangku-bangku penumpang. Ia akan bergerak memancarkan cahaya UV mengelilingi tiap bagian dari pesawat. Robot UVeya bekerja secara mandiri.

Baca Juga:
Lawan Corona, Surgika Alkesindo Luncurkan Mediland Hyperlight Disinfection Robot

Satu robot dapat mendisinfeksi pesawat penumpang kecil dalam waktu hanya 13 menit. Namun untuk pesawat yang lebih besar tentu dapat membutuhkan waktu lebih lama. Nantinya satu robot akan dijual seharga US$15 ribu atau lebih.

Pendiri UVeya, Jodoc Elmiger mengungkap robot buatannya dapat menjadi solusi supaya orang-orang tidak takut terbang.

"Ini adalah teknologi yang terbukti, telah digunakan selama lebih dari 50 tahun di rumah sakit dan laboratorium, sangat efisien. Itu tidak meninggalkan jejak atau residu," kata Elmiger.

Elmiger telah membangun tiga prototipe, di mana salah satu robot sedang diujicobakan di pesawat Helvetic di Bandara Zurich untuk melihat sejauh mana efektivitasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=0hDklZUYnW4

Baca Juga:
Unik, CIA Buat Robot Bentuk Ikan Lele

Jika uji coba tersebut terbukti berhasil, maka teknologi ini dapat diadopsi oleh perusahaan penerbangan untuk digunakan dalam proses sanitasi mereka. Dengan begitu, hal ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat secara aman dan nyaman.

Penggunaan sinar UV untuk membunuh virus bukanlah hal baru. Teknologi Ultraviolet ini terbukti dan telah digunakan selama lebih setengah abad di sejumlah rumah sakit dan laboratorium.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), radiasi UV-C yang mengacu pada sinar Ultraviolet dengan paparan antara 200-280 nanometer, mampu menghancurkan lapisan luar Virus Corona hingga membuat virus tersebut mati atau tidak aktif.

SHARE:

Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol