Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Riset SalesForce: AI Generatif Miliki Peran Penting Terhadap Bisnis Perusahaan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - SalesForce merilis laporan State of IT terbarunya, yang membahas pendapat dari 4.000 lebih pemimpin TI di 28 negara, termasuk 150 pemimpin TI di Indonesia.

Laporan ini menyoroti tren yang berdampak pada organisasi TI, seperti perubahan pada langkah-langkah pengembangan aplikasi, kesenjangan yang semakin besar antara permintaan dan ketersediaan layanan TI, serta dampak transformatif dari otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI).

Beberapa poin penting dari laporan State of IT tahun ini meliputi, teknologi AI generatif akan merevolusi bidang TI. Sebanyak 87% pemimpin TI di Indonesia mengatakan bahwa peran AI dalam organisasi mereka cukup diakui dan persentase ini diperkirakan akan terus meningkat karena 86% dari mereka meyakini bahwa AI generatif akan memainkan peran penting dalam organisasi mereka.

Baca Juga:
Samsung Akan Luncurkan Laptop Galaxy Book Bertenaga AI

Di balik manfaat teknologi AI generatif, tetap ada kekhawatiran. Riset menunjukkan 53% memiliki kekhawatiran terhadap praktik etika terkait AI generatif.

Laporan State of IT ini juga mengungkap beberapa penyesuaian penting yang perlu dilakukan oleh tim TI dalam aktivitas kerjanya, yang meliputi perubahan target atau KPI, tuntutan kebutuhan bisnis, evolusi teknologi, dan tekanan ekonomi.

Sebanyak 47% organisasi TI di Indonesia menghadapi kesulitan dalam menjawab berbagai tuntutan bisnis yang ada. Situasi ini menjadi semakin menantang karena 69% dari mereka memproyeksikan adanya peningkatan permintaan layanan TI selama 18 bulan ke depan. Menanggapi hal ini, 91% pemimpin TI di Indonesia pun semakin terdorong untuk berfokus pada efisiensi operasional.

Permintaan terhadap pengembangan aplikasi terus meningkat, baik yang ditujukan bagi kebutuhan pelanggan maupun karyawan internal. Namun, hanya 50% dari organisasi TI di Indonesia yang bisa mengimbangi semua permintaan tersebut.

Meskipun perkembangan teknologi membawa berbagai inovasi, namun hal tersebut juga dapat mengakibatkan timbulnya celah atau kelemahan baru pada sistem keamanan sebuah organisasi, yang dapat dieksploitasi oleh para peretas.

Inilah satu alasan mengapa 60% pemimpin TI di Indonesia tengah mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan antara tuntutan bisnis dan keamanan. Maka dari itu, tim TI pun diharuskan untuk mempertimbangkan semua opsi keamanan yang ada. Sebanyak 68% organisasi TI di Indonesia menerapkan enkripsi data, sementara 46% menggunakan otentikasi multi-faktor.

Baca Juga:
Seorang Pria Ditangkap Bikin Ancaman Pembunuhan di Peluncuran Tesla Cybertruck

“Dalam iklim ekonomi saat ini, AI yang terpercaya dapat berkontribusi besar bagi para pemimpin TI di Indonesia. Terutama, bagi mereka yang tengah menghadapi berbagai tekanan dalam memenuhi tuntutan bisnis dan kebutuhan pelanggan yang terus berubah,” kata Gavin Barfield, Vice President & Chief Technology Officer, Solutions, ASEAN Salesforce.

Ia menjelaskan, “Seiring dengan upaya Indonesia untuk memperkuat ekosistem AI secara nasional, para pemimpin TI pun harus bisa memanfaatkan keunggulan yang ditawarkan oleh AI dan otomatisasi, agar dapat semakin meningkatkan kecepatan, produktivitas, dan personalisasi dalam skala besar".

SHARE:

Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol