Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Riset: Pengguna Medsos Sulit Bedakan Posting Berbayar
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Saat mengakses suatu layanan jejaring sosial, pasti mata Anda sering melihat adanya iklan berseliweran. Namun tahukah Anda, bahwa sebenarnya banyak penghuni dunia maya yang tidak bisa membedakan antara konten berbayar dengan konten biasa yang di-posting oleh pengguna lain. Penelitian ini didasari pada jajak pendapat online yang representatif dengan 1.212 responden, yang dilakukan pada bulan Januari tahun ini oleh sebuah studi oleh asosiasi teknologi Jerman, Bitkom Research.

Baca juga:

Sepertiga User Facebook dan Instagram Tak Aktif Tahun Ini

Mengutip TheStar.com (22/10/2018), Bitkom menunjukkan bahwa pengguna, terutama anak muda, memiliki kesulitan membedakan antara iklan, product placement, dan konten asli yang dibagikan oleh pengguna lain. Hampir separuh pengguna media sosial atau sekitar 48 persen, tidak selalu dapat menjawab pertanyaan itu, menurut survei terbaru tersebut.

Baca juga:

Video Streaming Dominasi Gaya Belajar Online Pelajar Indonesia

Hal ini dinilai wajar, mengingat gaya online advertising yang disajikan saat ini. Pihak advertiser dan developer aplikasi social media memang "menyamarkan" tayangan iklan layaknya postingan biasa. Bedanya, tentu di isi kontennya. Dengan metode seperti itu, secara keseluruhan, pengguna sebenarnya relatif sadar atas iklan online. Sekitar delapan dari 10 pengguna mengatakan bahwa iklan di jaringan media sosial telah sangat meningkat. Namun, enam dari sepuluh menyatakan bahwa mereka tidak keberatan selama layanan media sosial tetap gratis.

Baca juga:

23 Ribu Perangkat Android Hilang Atau Dicuri Setiap Bulan

Di samping itu, sekitar sepertiga responden bahkan mengatakan mereka terkadang menemukan iklan online yang produk yang dilewatkan. Anda sendiri, sudahkah sadar akan konten iklan yang berseliweran di timeline atau feed akun Anda?

SHARE:

Tokopedia Mulai Tutup Layanan Investasi Online

Galak Soal Keamanan Pusat Data, Meutya Hafid Pimpin Kementerian Komunikasi