Technologue.id, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merestui langkah merger dan akuisisi antara operator telekomunikasi PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia. Kemenkominfo juga menyetujui pengalihan izin pita frekuensi radio PT Hutchison 3 Indonesia kepada PT Indosat Tbk.
Pengalihan frekuensi tersebut terjadi band pita frekuensi radio rentang 1732,5-1742,5 Mhz berpasangan dengan rentang 1827,5-1835,5 Mhz. Selain itu, terjadi pengalihan pita frekuensi radio rentang 1920-1925 Mhz berpasangan dengan pita frekuensi radio rentang 2110-2115 mhz.
Selanjutnya, pita frekuensi radio pada rentang 1925-1930 mhz berpasangan dengan pita frekuensi pada rentang 2115-2120 Mhz dan pita frekuensi radio pada rentang 1930-1935 Mhz berpasangan dengan pita frekuensi pada rentang 2120-2125 Mhz.
Baca Juga:
Jajaran Direksi dan Komisaris Indosat Ooredoo Hutchison Mayoritas Dihuni WNA
"Pengalihan pita frekuensi radio tidak mengubah ketentuan masa laku dan kewajiban pembayaran (BHP) frekuensi masing-masing izin penggunaan frekuensi radio,” kata Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Selain itu, Indosat juga wajib mengembalikan 5 Mhz pada rentang 1975-1980 mhz berpsangan dengan pita frekuensi pada rentang 2165-2170 Mhz dengan ketentuan bahwa Indosat masih dapat menggunakan pita frekuensi radio pada rentang 1975-1980 mhz berpasangan dengan pita frekuensi radio pada rentang 2165-2170 mhz paling lama satu tahun sejak berlakunya keputusan Menteri ini, atau sampai 4 Januari 2023.
"Seluruh izin stasiun radio atau ISR atas nama PT Hutchison 3 Indonesia ditetapkan menjadi atas nama PT Indosat Tbk," ujar Johnny.
Di sisi lain, sinergi diantara kedua perusahaan masih dilakukan sampai terjadi dan selesai integrasi.
Baca Juga:
Resmi, Menkominfo Setujui Merger Indosat Ooredoo Hutchison
Steve Saerang, VP Corporate Communications Indosat Ooredoo, menjelaskan bahwa proses sinergi di industro telekomunikasi tidak terjadi secara singkat, karena ada beberapa fase yang harus ditempuh dalam setahun. Namun, dalam proses integrasi mereka dapat memanfaatkan satu sama lain networknya.
"Termasuk 5G? Sinergi akan dilakukan sepanjang 2022. Proses integrasi akan dilakukan secara bertahap," ujar Steve, ditemui saat peresmian entitas perusahaan Indosat Ooredoo Hutchison, Selasa (4/1/2022).
Steve menuturkan, untuk pembagian daerah akan disesuaikan dengan investasi dari Indosat Ooredoo Hutchison. "Jadi misalnya tahapannya akan fokus ke Kalimantan, Sumatera, nanti berdasarkan itu," ucapnya.
Indosat Ooredoo Hutchison pun mengutarakan komitmen untuk menyelesaikan perluasan cakupan wilayah hingga 7.660 desa dan kelurahan baru sampai dengan tahun 2025.