Technologue.id, Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) sangat menyesalkan terjadinya pembongkaran menara telekomunikasi oleh Satuan Polisi Pramong Praja Pemerintah Kabupaten Badung yang dilakukan secara sepihak yang mengakibatkan layanan telekomunikasi terhadap kebangkitan sektor pariwisata di Bali terancam terganggu.
Tidak dapat dipungkiri layanan telekomunikasi merupakan dukungan strategis guna memastikan keberlangsungan kegiatan pariwisata, pelayanan publik, perekonomian masyarakat, perkantoran dan UMKM, pendidikan hingga kesehatan.
Baca Juga:
Data Registrasi SIM Card Bocor, ATSI Minta Masyarakat Tenang
Penyediaan layanan telekomunikasi yang strategis ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo tergait perencanaan Transformasi Digital, diantaranya:
1) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2) Persiapkan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis
3) Percepatan integrasi Pusat Data Nasional.
4) Mempersiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5) Regulasi yang berkaitan dengan skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital segera disiapkan secepat-cepatnya.
Aksi mematikan perangkat telekomunikasi secara paksa tersebut tentunya sangat bertentangan dengan tujuan dan cita-cita Presiden Joko Widodo untuk fokus melakukan percepatan dan perluasan digitalisasi di berbagai sektor.
Baca Juga:
ATSI Dukung Operator Matikan Sinyal 3G
"Kami akan terus memantau kondisi jaringan dan layanan telekomunikasi di area yang terdampak guna memastikan kepentingan masyarakat tidak terganggu, khususnya wisatawan domestik dan asing. Oleh karena itu kami mendorong semua pihak terkait untuk membuaka ruang komunikasi, agar kepentingan masyarakat tidak semakin dirugikan" ungkap Marwan, Sekjen ATSI.
ATSI berharap aksi mematikan perangkat telekomunikasi hingga pembongkatan menara telekomunikasi secara paksa ini dapat segera dihentikan dan menemukan solusi terbaik.