Technologue.id, Jakarta - Perusahaan teknologi pengusung employee happiness Venteny (PT. VENTENY Fortuna International) resmi rilis aplikasinya di iOS. Setelah hadir di Indonesia tahun 2019, Venteny saat ini sudah memiliki 180 ribu exclusive members yang berasal dari lebih dari 140 perusahaan atau corporate partners.
Basis pengguna tersebut berkontribusi pada pendapatan perusahaan yang tumbuh hingga 200 persen di tahun 2021. VP Brand Communication VENTENY Riko Simanjuntak menjelaskan strategi perusahaan dibaliknya.
“Kami secara simultan menggarap dua segmen. Bagi segmen korporasi (B2B), Business Acceleration Program jadi andalan, yaitu akses pembiayaan bagi perusahaan untuk meningkatkan bisnisnya. Perusahaan menengah dan kecil masih sering kesulitan mendapatkan modal, biasanya karena keterbatasan memenuhi syarat-syarat pembiayaan yang dianggap rumit. Untuk itu Venteny menjadi penghubung bagi keduanya,” ungkap Riko.
Sementara bagi segmen kedua, yaitu business-to-business-to-employee atau B2B2E, Venteny berkomitmen menjadi employee super-app yang menjawab kebutuhan personal karyawan.
“Kami punya V-Merchant untuk kebutuhan gaya hidup, V-Academy untuk pengembangan skill, dan belakangan ini ditambah V-Insurance untuk penyediaan asuransi. Ketiga layanan tersebut bisa digunakan setiap karyawan langsung dari aplikasi. Selain tiga layanan tersebut, ada juga layanan V-Nancial yaitu fasilitas penyaluran dana dari perusahaan yang bisa dimanfaatkan karyawan secara khusus setelah perusahaannya bekerjasama dengan Venteny. Biasanya berguna untuk dana darurat,” tambahnya.
Sebagai perusahaan teknologi, Venteny selektif menjalin kerjasama dengan partner-partner terpercaya dan punya basis pengguna yang solid. Seperti, untuk layanan Business Acceleration Program dan V-Nancial, Venteny bekerjasama dengan penyelenggara layanan keuangan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Dampaknya, tidak hanya pada peningkatan exclusive members, tapi juga pengguna apps Venteny juga tumbuh signifikan hingga 15 kali lipat di tahun ini. Artinya, di luar perusahaan, individu semakin tanggap dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan profesional dan personalnya sebagai pekerja,” kata Riko.
Terkait prospek bisnis di tahun 2022, Venteny menilai wilayah Asia Tenggara merupakan market yang cemerlang, di mana perusahaan kecil dan menengah (Small to Medium Company) berpotensi menjadi tulang punggung perekonomian negara.
Menurut data Asian Development Bank, kontribusi perusahaan SME di Indonesia terhadap GDP (Gross Domestic Product) mencapai 61 persen. Perusahaan SME dinilai dapat menyerap jutaan tenaga kerja.
Situasi tersebut melahirkan lebih banyak tantangan lain, seperti kompetisi menjaring talent terbaik, retensi karyawan, masalah produktivitas, serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
“Dalam beberapa tahun ke depan, SME akan menjadi pusat perekonomian, jika SME berkembang, maka perekonomian negara ikut berkembang,” kata Founder dan CEO Group Venteny Junichiro Waide.
Pada 2022, Venteny berencana melakukan berbagai strategi yang masif dengan fokus utama menggarap Banjarmasin segmen business-to-business-to-employee atau B2B2E. Pertama, Venteny akan mengupayakan pemerataan layanannya di daerah-daerah lain di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Sumatera, Bali, Kalimantan, hingga Indonesia Timur, melengkapi area jangkauan Venteny saat ini yang sudah ada, yaitu Jabodetabek, Palembang, Lampung, Surabaya, dan Banjarmasin.
Kedua, Venteny tengah mempersiapkan program My Benefits, yang didesain khusus berdasarkan orientasi divisi HR (Human Resources) atau SDM (Sumber Daya Manusia) di perusahaan. Selama ini, divisi HRD kerap menemui dilema dalam menemukan titik tengah antara kebutuhan karyawan dan kemampuan perusahaan, biasanya karena anggaran dan sumber daya yang terbatas.
My Benefits mengusung skema subscription yang dibayarkan perusahaan untuk para karyawannya. Karyawan dapat menggunakan fitur-fitur Venteny yang eksklusif, dan tidak bisa dinikmati pengguna biasa.
Hal ini dapat membantu HRD melakukan efisiensi anggaran internal dan eksternal, misalnya untuk anggaran pelatihan, asuransi, hingga penyediaan perks atau fasilitas-fasilitas penunjang gaya hidup.
Menyambut periode pasca-pandemi, Venteny melihat kebutuhan karyawan akan semakin berkembang dari saat ini. Karyawan akan lebih kritis dalam memilih perusahaan terbaik untuk berkarir.