Technologue.id, Jakarta - Seorang peneliti di Samsung Electronics memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk beralih menjadi YouTuber. Akibat keputusannya ini, kedua orang tua Yoon Chang-hyun menyarankan anaknya untuk memeriksa kejiwaan ke psikolog. Bagaimana tidak, gaji 65 juta won atau lebih dari Rp800 juta setahun - upah tiga kali lipat tingkat rata-rata di Korea Selatan - ditambah asuransi kesehatan terbaik dan manfaat lain yang ditawarkan oleh produsen chip memori dan smartphone terbesar di dunia itu tentu saja membuat iri banyak lulusan perguruan tinggi.
Baca Juga: YouTube Berhenti Rekomendasikan Video Berbau Konspirasi
Namun yang dirasakan Yoon justru berbeda. Ia terjerat shift malam yang berulang sehingga mempersempit peluang untuk promosi kenaikan jabatan. Karena hal itu, Yoon yang saat itu berusia 32 tahun keluar dari profesi prestisius di Samsung demi karier yang tidak pasti sebagai penyedia konten internet. Yoon adalah salah satu gelombang millenial Korea Selatan yang meninggalkan pekerjaan kantoran dengan gaji besar, untuk mengejar ambisi menjadi seorang konten kreator. Yoon sekarang mengembangkan channel pribadi YouTube yang berisikan konten tentang mengejar pekerjaan impian. "Aku banyak ditanya apakah aku sudah gila," kata Yoon. "Tapi aku akan berhenti lagi jika kembali. Atasan saya tidak terlihat bahagia. Mereka terlalu banyak bekerja, kesepian ... "Baca Juga: Samsung Rilis Galaxy A50 dan A30, Manjakan Generasi Live
Seperti diketahui, perkembangan YouTuber setiap tahunnya terus meningkat. Bahkan YouTuber bisa dijadikan sebagai lahan pekerjaan dan profesi baru. Penghasilan dari YouTuber ini terbilang tinggi, jika sudah memiliki jumlah jumlah subscriber dan viewer yang tinggi pula. Tak heran jika banyak orang berlomba-lomba menjadi YouTuber.