Technologue.id, Jakarta - Realme akan mendongkrak jumlah pengapalan smartphone sepanjang tahun ini. Pendatang baru asal China itu menargetkan pengiriman hingga 50 juta ponsel pada 2020 atau meningkat dua kali lipat dari pengiriman 2019 sebanyak 25 juta unit. Dilansir dari GSMarena (7/1/2020), Realme optimistis rencana ambisius itu bakal tercapai seiring dengan peningkatan permintaan ponsel berbasis 5G. Perkembangan teknologi 5G yang pesat terutama terjadi di India, sehingga Realme akan memperkuat penjualan ke negara tersebut.
Baca Juga: Mi Note 10 Pro vs Realme X2 Pro, Lebih Bagus Mana?
Realme sebelumnya merupakan sub merek di bawah Oppo, yang kemudian menjadi perusahaan independen. Keduanya bersama Vivo adalah perusahaan milik BBK Electronics Corporation. Perusahaan riset IDC melaporkan pengiriman Realme ke India naik 4 kali lipat antara kuartal III/2018—kuartal III/2019. Namun, 70 persen pasar perusahaan masih di China, karena menyasar segmen menengah. Sejauh ini, Realme telah meluncurkan produknya ke lebih dari 20 negara, termasuk Tiongkok, Indonesia, negara-negara Asia Tenggara lainnya, Rusia, India, Eropa, dan lain-lain. Di Indonesia sendiri, Realme menjadi lima besar vendor samrtphone dengan pangsa pasar terbesar. Realme terus meluncurkan produk untuk menyasar berbagai segmen, mulai dari produk entry-level hingga flagship di seluruh pasar global.Baca Juga: Meluncur, Realme X2 Pro Incar Segmen Premium
Realme baru-baru ini meluncurkan smartphone teranyar Realme X50 5G. Salah satu unsur menarik, Realme X50 akan mengusung quad camera di belakang yang salah satunya memiliki resolusi 64 MP. Selain itu, kamera depannya akan memiliki dua unit lensa, masing-masing 32 MP + 8 MP. Kedua sensor kameranya (depan dan belakang) sama-sama berasal dari Samsung. Realme X50 juga memiliki layar LCD berukuran 6,57 inchi dengan refresh rate layar 120Hz. Seperti diketahui, kecepatan refresh yang lebih tinggi akan membuat gambar lebih halus. Ponsel Realme X50 5G dibanderol sekitar 2.499 yuan (US$359,71) atau Rp5 juta per unit untuk varian yang termurah. Hal ini sekaligus menandakan penguatan penetrasi ponsel 5G dari China dengan harga yang lebih terjangkau.