Technologue.id, Jakarta - Asosiasi Game Indonesia (AGI) mendukung developer game dalam negeri dan upayakan game lokal agar bisa lebih dikenal. Salah satunya dengan merintis Hari Game Indonesia (HARGAI).
AGI pun resmikan tanggal 8 Agustus, jadi hari penting bagi developer maupun game lokal yang telah dikembangkan. Meski begitu, kenyataannya, peringatan tersebut awalnya lebih mengarah kepada game umum.
Ketua Umum AGI, Cipto Adiguno, mengatakan bahwa. “Pada masa itu game masih dilihat kurang baik oleh masyarakat, sehingga fokusnya lebih memperkenalkan game secara umum, daripada fokus ke game lokal.”
Cipto menjelaskan bahwa Hari Game Indonesia awalnya dimulai pada tahun 2016 oleh AGI, sebagai metode untuk promosikan game di Indonesia. Peringatan ini lebih mengarah kepada game secara keseluruhan, bukan buatan developer Indonesia.
“Seiring semakin populernya game sebagai media konsumsi, terutama di masa pandemi ini, AGI memfokuskan HARGAI untuk mempromosikan khususnya game lokal. Seperti yang dilakukan pada tahun 2021 ini.” Tambah Cipto.
Di akun Instagram AGI, sudah banyak kegiatan yang digelar, mulai dari gelaran Indonesia Game Developer eXchange (IGDX), edukasi game lewat Skill Tree Online, dan Gamescom 2021.
Selain itu, AGI juga berikan akses ke developer lokal untuk bisa go global lewat Tokyo Game Show 2021. Tak hanya itu, ada juga event yang sedang berlangsung saat ini, bernama Game Prime 2021, kolaborasi antara Badan Pariwisata dengan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Baparekraf) dengan AGI.
Event ini berikan kesempatan untuk pamerkan game buatan developer lokal ke masyarakat Indonesia, sehingga game buatan lokal ini bisa lebih dikenal.
Selain itu, AGI dengan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI), dan Tokopedia, bikin kampanye #BeliGameLokal. Event ini sudah dimulai sejak 2 - 8 Agustus.