Technologue.id, Jakarta - eFishery, perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia telah merampungkan uji coba komersial di India.
Dimulai pada Maret 2023, perusahaan teknologi akuakultur di Asia Tenggara ini berhasil menjangkau lebih dari 1.000 hektar kolam milik pembudidaya dan telah mendistribusikan lebih dari 3.000 metrik ton pakan.
Baca Juga:
Samsung Kembangkan Teknologi AI Generatif di Galaxy AI
Ekspansi eFishery di India merupakan bagian dari pengembangan bisnis perusahaan yang lebih luas ke luar Asia tenggara dengan menggunakan pendekatan 'one country at a time', dan dalam satu tahun mendatang eFishery juga melirik peluang di satu atau dua negara lain di wilayah Asia dan Amerika Latin.
Menurut CEO dan Co-Founder eFishery Gibran Huzaifah, India adalah bagian penting dari strategi pertumbuhan eFishery secara keseluruhan.
"Kami menyadari potensi dan nilai industri akuakultur India, baik secara ukuran dan struktur, memiliki kemiripan dengan Indonesia, yang didominasi oleh pembudidaya level kecil dan menengah. Dengan menjadi mitra mereka, para kontributor utama ketahanan pangan lokal dan regional ini dapat berkontribusi lebih baik untuk menghasilkan sumber protein berkelanjutan yang dapat diakses oleh masyarakat global,” jelasnya.
Berpopulasi 1,4 miliar jiwa, India memiliki tingkat konsumsi seafood hingga 60-70% dengan industri akuakultur bernilai lebih dari US$15 miliar dan memiliki Compound Annual Growth Rate (CAGR) >8% selama tiga dekade terakhir.
Namun meski adanya potensi yang besar tersebut, pembudidaya kecil dan menengah di India masih menghadapi tantangan. Oleh karena itu eFishery berupaya memberdayakan pembudidaya agar dapat mengambil keputusan secara cepat berdasarkan informasi dan data, dengan fokus pada pengoptimalan praktik budidaya dan mengingkatkan hasil panen secara keseluruhan.
Baca Juga:
Solusi Lab Komputer GEAR VLab Pangkas Biaya Operasional Sekolah hingga 30 Persen
Neil Wendover, International Expansion Lead eFishery mengatakan komitmen eFishery untuk meningkatkan profitabilitas pembudidaya di setiap negara sasaran ekspansi.
"Kami telah mengembangkan tim yang terdiri dari 50 karyawan lokal yang memiliki pemahaman mendalam tentang kultur setempat. Dukungan dari lembaga pemerintah dan pemasok bahan baku berperan penting dalam mengatasi tantangan unik sektor akuakultur India yang sangat berpotensi namun masih terfragmentasi," ungkap Wendover.