Technologue.id, Jakarta - Perusahaan pembayaran digital dan platform keuangan Xendit resmi meraih status unicorn. Hal ini diumumkan oleh Co-founder dan CEO Xendit, Moses Lo.
Dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu (15/9/2021), Moses mengungkap bahwa Xendit telah meraih pendanaan Seri-C senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.
Pendanaan dipimpin oleh Tiger Global Management, Accel, Amasia dan Justin Kan's Goat Capital, menjadikan Xendit sebagai unicorn pertama di Indonesia dalam industri payment gateway B2B.
Baca Juga:
Segera Unicorn, MDI Ventures Dorong Kredivo Maju IPO
"Status baru kami sebagai unicorn akan membantu memperkuat misi kami untuk menyediakan infrastruktur keuangan yang andal dan aman di seluruh wilayah Asia Tenggara," tutur Moses.
Lebih lanjut, Moses mengatakan, dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana untuk terus melakukan inovasi pada jajaran produknya, dengan tujuan ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara.
Ia memproyeksikan pada tahun 2021, nilai ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara akan melebihi US$100 miliar, dan terus meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari US$ 300 miliar pada tahun 2025.
Baca Juga:
Marketplace Otomotif Carro Raih Status Unicorn
"Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital yang dilakukan hampir semua pelaku usaha, baik toko kecil sampai perusahaan. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital," tambahnya.
Untuk diketahui, Xendit sendiri merupakan perusahaan teknologi keuangan yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara.
Di tengah lanskap pembayaran yang terfragmentasi di Asia Tenggara, Xendit memungkinkan bisnis menerima pembayaran dari debit langsung, rekening virtual, kartu kredit dan debit, eWallet, gerai ritel, dan cicilan online.