Technologue.id, Jakarta – Kompetisi sektor mikrokonduktor memang tak seramai pasar smartphone. Namun, jangan kira kabar persaingan antar perusahaan mikrokonduktor ini layak untuk dilewatkan. Sebab, persaingan di antara mereka bisa menentukan masa depan bisnis smartphone pula. Belum lama ini, pengadilan federal Amerika Serikat mengeluarkan putusan awal yang berpotensi mengubah cara berbisnis Qualcomm. Perusahaan yang bermarkas di San Diego, California, itu dituding telah memonopoli pasar chip modem.
Baca juga:
Snapdragon 675, Chipset Anyar Qualcomm untuk Kelas Menengah
Untuk itu, mengutip AndroidCentral.com (07/11/2018), Qualcomm diharuskan melinsensikan hak-hak paten standarnya ke para rival, seperti Intel, Samsung, dan Huawei. Dengan Qualcomm "melepas" hak paten cip modemnya, maka para kompetitor Qualcomm bisa mengimplementasikan komponen tersebut. Alhasil, demonopolisasi akan terjadi.Baca juga:
Qualcomm Luncurkan Otak Baru untuk Perangkat Smartwatch
Ketika Intel, Samsung, dan Huawei bisa menciptakan cip modemnya sendiri, diharapkan industri bakal lebih kompetititif. Di saat kebutuhan terhadap cip modem di perangkat mobile kian tinggi, ketersediaan pasokan dari vendor bakal mendorong pertumbuhan di industri perangkat mobile itu sendiri.Baca juga:
Qualcomm sendiri telah berhasil menciptakan Snapdragon X24, chip 4G LTE generasi ketiga yang mendukung kecepatan yang lebih kencang. Ketika dua seri sebelumnya, yakni Snapdragon X16 dan X20, "hanya" mendukung data rate downlink 1 Gbps dan 1,2 Gbps, Snapdragon X24 bisa mencapai 2 Gbps. Snapdragon X24 juga digadang-gadang menjadi cip modem yang akan menjembatani era 5G.