Technologue.id, Jakarta – Setelah diluncurkan pada Agustus lalu, program unjuk kreativitas para kreator konten di aplikasi pesan Line Indonesia, akhirnya mencapai puncaknya. Line Creativate 2018 resmi mengumumkan para pemenang dan menyelenggarakan karya pemenang kompetisi yang dilaksanakan pada 16 sampai 18 November di Senayan City, Jakarta. Program tahunan ini, yang sekarang memasuki tahun keempat, sukses menjaring belasan ribu karya dari para insan kreatif Tanah Air. Acara kali ini mengusung tema "Bangga Indonesia". Ada enam kategori kompetisi untuk ajang tahun ini, tiga diantaranya merupakan kategori baru. Antara lain Line Sticker, Line Webtoon, Chat Bot, Line Shopping Business Competition, dan Line Today Video Creation. Lalu ada juga Line Let’s Get Rich World Championship, yang akan dikirimkan secara global ke Korea Selatan.
Baca juga:
Line Gelar Kompetisi Bisnis di Ajang Line Creativate 2018
"Melalui 'Bangga Indonesia', kami mengajak masyarakat luas dari berbagai lapisan untuk meningkatkan kebanggaan mereka terhadap Indonesia karya-karya kreatif terbaiknya,” kata Dale Kim, Managing Director Line Indonesia, saat mengumumkan nama-nama pemenang di penutupan Line Creativate 2018, di Senayan City, Jakarta, Jumat (16/11/2018). [caption id="attachment_42673" align="alignnone" width="706"] Rudiantara, Menkominfo, di Line Creativate 2018 (Choiru Rizkia / Technologue.id)[/caption] Dalam kesempatan acara yang sama, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia menyampaikan apresiasinya pada perhelatan kompetisi ini karena bertujuan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. "Pemerintah sangat mengapresiasi mendalam kegiatan yang dilakukan oleh Line. Karena memberikan ruang untuk anak Indonesia berkreasi aplikasi-aplikasi berbasis Line. Kalau bisa, ajang kreatif ini (diadakan) setiap bulan," kata menteri yang kerap disapa Chief RA itu.Baca juga:
Line Indonesia Luncurkan Line Today Buzz, Apa Itu?
Ia menyampaikan, kontribusi ekonomi digital dalam dua tahun ke depan diproyeksi mencapai nilai US$ 130 miliar, atau naik sepuluh kali lipat dibandingkan dengan posisi tahun 2014 senilai US$ 12 miliar. "Siapa sebenarnya yang menggerakan ekonomi kreatif di Indonesia. Ekonomi Indonesia secara garis besar sudah berpindah dari ekonomi berbasis sumber daya alam menjadi ekonomi berbasis services. Dalam konteks ini, Line memberikan kontribusi pada ekonomi yang berbasis services," jelasnya.Baca juga:
Lebih lanjut, Rudiantara menceritakan pertemuannya dengan line management pusat dari Line di tahun 2016 silam. Saat itu, Ia bertanya bagaimana rencana bisnis model platform messaging itu dijalankan di Indonesia. Pihak Line menyebut ada tiga program yang disiapkan untuk pasar Tanah Air. "Pertama, mereka akan buat kantor di Indonesia. Lalu yang kedua, akan deploy karyawan dari sini. Dan ketiga, akan mengembangkan suatu mekanisme yang sifatnya partisipatif dari masyarakat, terutama anak-anak Indonesia membuat konten berbasis aplikasi Line," tuturnya. Dalam kompetisi ini, sebagian besar memang menjaring anak-anak muda. Selain karena punya bakat, mereka juga adaptif terhadap teknologi.