Technologue.id, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung program Indonesia Business Startup Matchmaking (IndoBisa) 2023. Harapannya, progam ini bisa memicu akselerasi pengembangan sektor ekonomi digital di Indonesia.
Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan program IndoBisa merupakan program kolaborasi antara Kemenparekraf dengan Pijar Foundation untuk mengembangkan potensi ekonomi perusahaan startup di Indonesia.
Baca Juga:
Banyak Pekerja di Indonesia Tidak Punya Keahlian Digital
Upaya pengembangan startup ini dinilai sangat menjanjikan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, sebab berdasarkan data yang dihimpun oleh KataData, ada 2.346 perusahaan startup di Indonesia pada tahun 2022.
"Saya kira ini bisa menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan kemandirian ekonomi digital dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara," ujarnya.
Kehadiran program ini diharapkan bahwa Indonesia bisa menjadi bangsa yang mampu beradaptasi dengan tatanan ekonomi digital. Pasalnya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi digital yang lebih pesat seiring bertambahnya populasi.
Baca Juga:
KCIC Adopsi Teknologi CTSC 3 Pertama di Luar China
Dikesempatan yang sama, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan program ini menjadi platform bagi startup parekraf yang butuh suntikan modal dalam mengembangkan bisnisnya.
"Setelah (startup) dipertemukan dengan modal ventura, kita menginginkan ke depan terbangun ekosistem startup yang berkelanjutan melalui matchmaking, tematic networking, dan speed networking juga yang mudah-mudahan bisa kita lakukan di 2024," kata Hayun.