Technologue.id, Jakarta - Lama tidak terdengar, salah satu produsen smartphone yang sempat tenar beberapa tahun lalu berkat mengadopsi dua buah layar, YotaPhone ternyata mengalami masalah besar sehingga mengalami kebangkrutan. Mengutip dari TheVerge (19/04/19), startup asal Rusia tersebut baru saja dilaporkan mengalami kebangkutan lantaran ada perusahaan mitra yang menggugat YotaPhone karena tidak mampu membayar sejumlah uang yang sebelumnya sudah disetujui oleh kedua belah pihak.
Baca Juga: Vendor Smartphone Ini di Ambang Bangkrut Gara-gara Petingginya Judi
Lebih detailnya, perusahaan bernama Hi-P Singapore menuntut YotaPhone senilai US$126 juta atau setara dengan Rp1,7 triliun sejak tahun 2015. Dan hingga kini, nominal tersebut tidak sanggup untuk dibayarkan oleh YotaPhone. Hi-P Singapore sendiri merupakan vendor manufaktur untuk memproduksi unit smartphone YotaPhone generasi pertama dan kedua. Bukan tanpa alasan, kinerja penjualan untuk smartphone YotaPhone adalah hal utama yang membuatnya menuju kebangkrutan. Salah satu media ekonomi asal Amerika, The Financial Times melaporkan bahwa YotaPhone generasi pertama dan kedua hanya berhasil terjual 75.000 unit sepanjang tahun 2016.Baca Juga: Bangkit dari Bangkrut, Vertu Kembali Jual Ponsel Mewah, Harganya?
Walaupun kinerja penjualan tak begitu baik pada tahun 2016, hal tersebut tak membuat mereka menyerah begitu saja. Pasalnya pada tahun 2017, mereka sempat meluncurkan YotaPhone 3 di Tiongkok. Produk tersebut pun berhasil meraih penghargaan Design Award 2018. Namun sayangnya, persaingan smartphone yang begitu ketat membuatnya kini harus hengkang dari industri tersebut.