Technologue.id, Jakarta - Klausul dalam Seleksi Mandiri (SM) Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang ramai diperbincangkan mahasiswa. Pihak ITB akan meminta para calon mahasiswa baru untuk memberikan jaminan kemampuan keuangan dalam bentuk rekening milik orang tua atau penanggung jawab dengan nominal minimum Rp 100 juta.
Isu tersebut menjadi sorotan di jagat media sosial baik di Twitter maupun Instagram. Beberapa netizen berkomentar miring tentang kondisi tersebut.
Mereka menganggap menuntut ilmu di perguruan tinggi negeri favorit bisa digapai oleh siapa saja, baik miskin ataupun kaya.
Baca Juga:
Geger Persyaratan SM ITB Ada Saldo Rp100 juta di Rekening Orang Tua
"PTN sekarang sama saja kaya PTS. Kalau diliat dari soal biaya, PTN sekarang malah pasang tarif tinggi. menurut gue, kalau mau nyari ilmu di PTS pun gak masalah asal dia akreditasi nya bagus. banyak ko PTS yg kualitasnya setara kaya PTN. orang yang kuliah di PTN pun gak menjamin dia bakal cepat dapat kerja," tulis @sukamikirinkamu
"Sebenarnya haknya ITB sih buat masang tarif uang pangkal atau enggak. Cuman sangat disayangkan ajaa baru dipasang ketika ditengah jalan hahaha. Kayak UI juga yang suka naikin UKT Pararel pas H-1 pengumuman maba pararel.. Sama sangat disayangkan soal uang jaminan 100 juta sih.." ucap @fmuchtar_
"Buat apaan anjir uang pembangunan 40jt? Gw bayar ukt aja udh dpt semua fasilitasnya.. skrg pandemi…utk apa….kita ga make gedungnya juga….," celoteh @kinoisasi
"Gatau ya kenapa banyak juga reply di post ini yang memaklumkan kebijakan itb. Itb itu kampus negeri lho, ptnbh juga, tentu pemasukanya gak cuma dari mahasiswa. Kebijakan jaminan tabungan orang tua 100 juta itu juga gak masuk akal untuk apa ada kebijakan macam itu," timpal @siti_rahmawt
Baca Juga:
Pijar Mahir Jalin Kerja Sama dengan Sertifikasiku.com, Hadirkan Lebih Banyak Pilihan Kursus Online
Di balik komentar netizen yang menyayangkan ada pungutan biaya dan persyaratan melampirkan rekening saldo, namun beberapa warganet lain menganggap kebijakan ini sudah sewajarnya, mengingat jalur yang ditempuh melalui Seleksi Mandiri.
Bukan hal asing bila biaya yang dikenakan melalui SM akan lebih tinggi ketimbang jalur reguler. Hal ini karena jalur mandiri masih dibebankan dengan uang pengembangan atau uang gedung namun persentase kuota yang diterima cukup besar yakni 30%, sedangkan untuk SNMPTN karena menggunakan sistem penilaian semasa sekolah maka tidak ada tambahan biaya khusus yang dibebankan namun kuotanya terbatas.
"Mas jujur saya ketawa baca postingannya. Ah mungkin masnya belum tahu kali ya kalo jalur mandiri pasti jauh lebih mahal dari jalur reguler, terlepas dari syaratnya yang baru diupdate," kata @buba_alf
"Semoga ini viral, jadi nggak ada yang "kecelek" di tahun depan. Ditanamkan di otaknya, kalau Mandiri itu jalur elit yang harus siap biaya banyak. Kalaupun gak ada uang pangkal, biasanya UKT langsung level tinggi," ungkap @WJSamudro
"Sorry to say Mas. Dari jaman dulu setau saya kalau judulnya sudah "Mandiri" pasti duitnya gak kecil.. Jd jangan kaget..," timpal @achidachida_23