Technologue.id, Jakarta - Oliver Kaplan, pria asal Inggris, memesan layanan taksi online Uber untuk mengantarnya pulang ketika mabuk berat. Tanpa disadarinya, Ia kena tagihan £35.000 atau lebih dari Rp600 juta saat terbangun di tempat tujuan.
Oliver memesan taksi online dari klub malam setelah bersenang-senang bersama teman kantornya. Karena pengaruh alkohol, dia sengaja tidak membawa mobil pribadi dan memilih menggunakan Uber seperti yang dia lakukan berkali-kali sebelumnya.
"Saya memesan Uber seperti yang saya lakukan pada malam-malam biasanya setelah saya pulang kerja. Semuanya juga terlihat tampak normal," katanya.
Baca Juga:
Skandal Uber Files Bikin Greget
Namun ada yang berbeda dengan perjalanan Uber kali ini.
Dilansir dari Ubergizmo (10/10/2022), pria yang berprofesi menjadi koki magang itu memasukkan lokasi tujuan. Durasi perjalanan hanya memakan waktu 15 menit.
"Sopirnya tiba, saya naik Uber dan dia membawa saya persis ke tempat yang seharusnya saya tuju," ucap Oliver.
"Ketika saya bangun keesokan harinya, hal yang tak terduga dan tak diharapkan adalah ditagih hingga US$39.317 (Rp 601 juta)," katanya.
Mungkin "untung" baginya, dia tidak memiliki dana yang cukup di bank, sehingga transaksinya gagal. Dia menghubungi layanan pelanggan Uber karena dia ingat bahwa harga yang ditampilkan adalah US$11 (Rp 168 ribu) atau US$12 (Rp 184 ribu). Harga yang ditawarkan itu pun telah dikonfirmasi oleh layanan perjalanan.
Baca Juga:
Transaksi In-app Purchase, Bocah 6 Tahun Bikin Tagihan Kartu Kredit Meledak
Di sisi lain, staf Uber menginformasikan bahwa apa yang dialami Oliver ini ternyata kesalahan sistem. Pengemudi menurunkan Oliver di rumahnya, tapi di aplikasi tujuannya ditulis Australia.
Beruntung pihak Uber segera menanggapi masalah ini. Oliver akhirnya hanya dikenakan tarif normal.