Technologue.id, Jakarta - Demam Pokemon Go mungkin sudah mereda, namun bukan berarti game itu lantas ditinggalkan dan tak lagi bisa mencetak profit. Buktinya, sepanjang tahun 2019, mereka justru mampu meraup mendapatan tertingginya sejak tahun 2016. Mengutip dari TheVerge (10/01/20), salah satu lembaga analitik aplikasi mobile, Sensor Tower baru saja merilis laporan soal pendapatan yang diraih game Pokemon Go melalui bisnis in-app purchase sepanjang tahun 2019. Dan hasilnya hampir mencapai US$ 900 juta.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun, Kartu Permainan Pokemon Sambangi Indonesia
Jika melihat data yang ada, pendapatan Pokemon Go memang sempat mengalami penurunan yang dalam setahun setelah diluncurkan. Namun setelah tahun 2017, angka tersebut perlahan-lahan mulai naik dari tahun ke tahun. Dan di 2019, mereka berhasil menembus pendapatan tertingginya di tahun 2016. [caption id="attachment_57862" align="aligncenter" width="1450"] Pendapatan Pokemon Go (Sumber: TheVerge.com)[/caption]Baca Juga: Developer Pokemon Go Bikin Game Eksklusif untuk Samsung
Bagi game berjenis free-to-play, meningkatkan pendapatan setelah mengalami penurunan yang dalam merupakan hal yang sangat jarang terjadi. Pasalnya, banyak di antaranya justru semakin hari malah semakin ditinggalkan para pemainnya. Tetapi tidak untuk Pokemon Go. Kesuksesan Pokemon Go sendiri sangat terbantu oleh Niantic selaku developer yang mampu memimpin di industri game augmented reality (AR). Selain itu, sebagai game berbasis AR, Pokemon Go juga memiliki ciri khas tersendiri bagi para pemainnya.