Alat deteksi ini diluncurkan hari ini dan disebut AI Speech Classifier. Alat ini tersedia sebagai API untuk mitra "terpilih" dan dirancang untuk mendeteksi apakah sampel audio yang diunggah mengandung konten yang dihasilkan oleh AI dari ElevenLabs.
Meskipun alat pendeteksi ini bersifat sukarela—dengan asumsi bahwa mereka berfungsi sesuai dengan yang diiklankan—hal itu tidak secara langsung mencegah perilaku buruk.
Namun, ada masalah lain yang belum ditangani oleh ElevenLabs, yaitu ancaman eksistensial yang timbul dari teknologi mereka terhadap para pengisi suara.
Baca Juga:
Pinterest Perluas Dana Kreator ke Lima Negara Baru
Motherboard menulis tentang bagaimana aktor suara semakin diminta untuk menandatangani hak atas suara mereka sehingga klien dapat menggunakan AI untuk menghasilkan versi sintetis yang pada akhirnya dapat menggantikan mereka.
Email internal yang dilihat oleh The New York Times juga menunjukkan bahwa Activision Blizzard, salah satu penerbit game terbesar di dunia, sedang mengembangkan alat "kloning suara" yang didukung oleh AI.
ElevenLabs sepertinya melihat ini sebagai perkembangan yang alami, dengan bangga menjalin kerja sama dengan penerbit seperti Storytel dan platform media seperti TheSoul Publishing dan MTNn untuk buku audio, video game, dan konten radio.
Perusahaan ini mengklaim bahwa mereka memiliki lebih dari satu juta pengguna terdaftar di berbagai sektor kreatif, hiburan, dan penerbitan yang telah menciptakan konten audio selama sepuluh tahun.
Baca Juga:
Diguyur Investasi, Startup Mimin Perkuat Teknologi Manajemen Pesanan UMKM
ElevenLabs berencana untuk mengembangkan model AI mereka ke dalam teknologi pengalihan suara, mengikuti jejak startup seperti Papercup dan Deepdub, serta membangun "fondasi untuk mentransfer emosi dan intonasi dari satu bahasa ke bahasa lain".
Dengan pendanaan sebesar $21 juta ($2 juta di antaranya berasal dari putaran pra-pendanaan pada bulan Januari), ElevenLabs fokus pada mengungguli pesaingnya di ruang suara generatif yang sedang berkembang.
Pesaing-pesaing tersebut termasuk pemain besar seperti Amazon, Google, dan Microsoft, serta startup-startup seperti Murf, Tavus, Resemble AI, Respeecher, Play.ht, dan Lovo.