Technologue.id, Jakarta - Pesawat ruang angkasa Peregrine milik Astrobotic dipastikan jatuh ke Bumi dan terbakar di atmosfer. Wahana antariksa itu mengalami kegagalan dalam fungsi teknis, yang menyebabkan terjadinya kebocoran propelan.
Setelah lebih dari 10 hari berada di luar angkasa karena kebocoran bahan bakar itu, Peregrine yang meluncur dari Kennedy Space Center diyakini telah memasuki kembali atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi di Pasifik Selatan pada Kamis sore, kata Astrobotic.
Baca Juga:
Efisiensi Biaya, 5 Negara Ini Terapkan Pemilu Melalui Sistem E-Voting
Perusahaan yang berbasis di Pittsburgh membagikan salah satu gambar terakhir yang diambil oleh Peregrine saat mendekati akhir perjalanannya. Ini menunjukkan pemandangan Bumi yang menakjubkan dengan secercah sinar matahari di sekitarnya, sementara latar depannya mencakup bagian dari pesawat ruang angkasa itu sendiri.
“Kami mendedikasikan gambar ini kepada pelanggan, mitra, dan tim kami yang semuanya mendukung kami selama Peregrine Mission One,” kata Astrobotic dalam pesan yang menyertainya.
“Seperti yang diharapkan, Astrobotic kehilangan telemetri dengan pesawat ruang angkasa Peregrine sekitar pukul 15.50. ET,” kata perusahaan itu dalam postingan selanjutnya di media sosial.
Baca Juga:
YouTube dan Spotify Kompak Tak Hadirkan Aplikasi Khusus untuk Apple Vision Pro
“Meskipun ini menunjukkan kendaraan tersebut menyelesaikan masuk kembali secara terkendali di perairan terbuka di Pasifik Selatan pada pukul 16:04. ET, kami menunggu konfirmasi independen dari entitas pemerintah," terangnya.
Informasi lebih lanjut diberikan pada Jumat melalui telekonferensi. Acara tersebut disiarkan langsung di saluran YouTube NASA.