Technologue.id, Jakarta - Para pembeli alat pembuat espresso portable bernama Porta Presso masih menunggu untuk menyeduh secangkir kopi pertama mereka. Pasalnya setelah dibeli pada tahun 2017 lalu, alat ini belum sampai ke tangan mereka.
Porta Presso digagas oleh Josh Mittendorff dan mitranya, Brianna Eillin. Pada Desember 2017, mereka membuat prototipe Porta Presso dan dijual melalui platform crowdfunding Indiegogo. Pasangan ini mengumpulkan US$ 76.656 atau lebih dari Rp1 miliar dari 304 pelanggan. Mesin espresso portabel pertama di dunia ini pun diharapkan mulai diedarkan ke pelanggan pada paruh pertama tahun 2018.
Namun, ratusan konsumen justru mengatakan bahwa mereka telah diabaikan oleh perusahaan. Pembaruan terakhir pada proyek tersebut diposting ke halaman Facebook Porta Presso pada bulan September tahun lalu.
Shane Martyn dari Australia mengatakan bahwa dia sering memesan barang dari platform crowdfunding, namun baru kali ini merasa 'ditipu' oleh penggalang dana.
"Saat pertama kali melihatnya, saya pikir ini bagus, terlihat sangat bagus. Sepertinya itu benar-benar terjadi. Tapi kemudian itu berlarut-larut. Anda tidak akan mendengar apa pun selama berbulan-bulan," ujarnya sebagaimana dikutip dari Stuff (5/2/2021).
Baca Juga:
CES 2021, Asus Perkenalkan Monitor Portable dan Proyektor Rumahan
Martyn mengatakan dia telah meminta kabar terbaru lewat media sosial perusahaan selama berbulan-bulan.
Dia menerima pesan Facebook pada hari Kamis, setelah perusahaan itu dihubungi oleh Stuff, untuk menawarkan pengembalian uang kepadanya.
Pesan tersebut tidak jelas karena tidak menyebutkan namanya, atau menyebutkan siapa pengirimnya dan meminta rekening bank Selandia Baru, yang menurut Martyn tidak dia miliki.
Martyn mengaku, dia ragu akan dikirimkan Porta Presso atau pun menerima refund.
"Saya pikir mereka perlu menyadari bahwa, OK, itu tidak akan terjadi dan mengembalikan uang mereka kepada semua orang. Mereka memiliki detail kartu kami, mereka dapat membayarnya kembali," tuturnya.
Sejumlah orang yang berkomentar di halaman media sosial perusahaan mengatakan email yang meminta pengembalian dana terpental dan pesan diabaikan. Sementara konsumen yang lain mengatakan mereka telah menerima pengembalian uang setelah mengirim banyak pesan.
Baca Juga:
Dukung Industri Kopi Lokal Lewat Kampanye #SatuDalamKopi
Di sisi lain, Mittendorff berkilah bahwa dia tidak menyangka proyek Porta Presso akan menelan biaya lebih besar daripada batas penggalangan dana sebelumnya. Hal ini yang membuatnya kewalahan mencari dana selama bertahun-tahun. Biaya tambahan itu didanai dari kantong mereka sendiri.
"Kami belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, kami juga tidak memiliki latar belakang teknik, jadi tidak ada alasan untuk mempertanyakan apakah hal ini dapat dicapai atau tidak. Setelah selesai, total biaya proyek ini akan menelan biaya lebih dari satu juta," katanya.
Porto Presso dibuat oleh perusahaan teknik Lkker Scm di China, katanya. Perusahaan ini disebut sebagai salah satu perusahaan desain terbaik di dunia yang bekerja penuh waktu pada proyek ini.
Saat ini mereka sedang mengerjakan pengoptimalan mekanis sebelum menyelesaikan cetakan dengan pabriknya di China.
Mittendorff mengatakan perusahaan bersedia mengembalikan uang siapa pun yang memintanya.
"Meskipun memakan waktu lebih lama dari yang diantisipasi, kami masih 100 persen berkomitmen untuk proyek ini," tandasnya.