Nokia
Nokia mengumumkan PHK besar-besaran antara 9.000 hingga 14.000 karyawan.
Dengan PHK yang akan dilakukan, Nokia mengatakan total tenaga kerja secara global mungkin akan turun menjadi 72.000 karyawan dalam tiga tahun ke depan.
Perusahaan telekomunikasi Finlandia tersebut melakukan hal ini untuk mengurangi biaya operasional di tengah penurunan pendapatan yang terjadi sebesar 20% selama kuartal ketiga.
CEO Nokia Pekka Lundmark menyoroti perlunya investasi pada jaringan yang ditingkatkan melalui komputasi cloud dan AI. Namun karena ketidakpastian dalam pasar 5G, Nokia memilih mengambil langkah tegas dalam pengurangan biaya.
Grab
CEO Grab, Anthony Tan dalam sebuah email kepada staf mengungkap layoff atau pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai hal yang menyakitkan tetapi perlu dilakukan. Perusahaan melakukan PHK sebanyak 1.000 karyawan lebih, terbesar sejak 2020.
Grab Holdings yang berbasis di Singapura memangkas lebih dari 1.000 pekerja dalam upaya untuk mengelola biaya dan mengatur ulang perusahaan dalam lanskap yang kompetitif.
CEO mengatakan pemutusan hubungan kerja bukanlah “jalan pintas menuju profitabilitas” tetapi memungkinkan Grab beradaptasi dengan lingkungan bisnis dan kemunculan A.I atau teknologi kecerdasan buatan.
Terkait nasib karyawan, Tan mengatakan Grab akan memberikan pembayaran pesangon atau berdasarkan pedoman undang-undang setempat. Pekerja yang di-PHK juga akan menerima perlindungan asuransi kesehatan hingga akhir tahun, dukungan repatriasi serta transisi karir dan dukungan pengembangan, di antara langkah-langkah lainnya.