SHARE:
Technologue.id - Untuk pertama kalinya, transplantasi ginjal yang dilakukan oleh robot. Transplantasi ginjal robotik ini pertama kali diterapkan pada seorang pria di Australia. Keberhasilan transplantasi ginjal robotik ini dinilai jadi sebuah temuan luar biasa di dunia medis. Mengingat selama ratusan tahun, operasi medis telah dilakukan sebagian besar oleh manusia.
Baca Juga:
Sehingga ahli bedah harus kompeten dan tidak mengantuk atau bahkan mabuk maupun menggunakan obat-obatan saat melakukan operasi pada pasien. Sedikit saja salah langkah dalam melakukan operasi, pasien bisa kehilangan nyawanya. Sebagaimana dilansir dari Ubergizmo, dengan adanya temuan transplantasi ginjal robotik inilah bisa menghindari risiko tersebut. Dan pria Australia jadi salah satu yang pertama di dunia mendapatkan manfaat dari operasi transplantasi ginjal yang dilakukan oleh robot. Disebutkan, dalam pelaksanaan transplantasi ginjal robotik ini dokter mungkin masih harus mengoperasikan robot dan membimbingnya secara manual, tapi hal ini telah memungkinkan melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia. Misalnya, para ahli bedah bisa memutar celah 360 derajat menit.Baca Juga:
Transplantasi secara robotik ini juga memungkinkan ahli bedah untuk melakukan operasi menggunakan minimal invasive keyhole surgery (lubang kunci invasif minimal), sesuatu yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan untuk transplantasi ginjal, dan juga bisa berpotensi membantu pasien kelebihan berat badan, di mana operasi secara tradisional dapat dianggap terlalu berisiko. Menurut ahli urologi di Rumah Sakit Westmead Sydney, Profesor Howard Lau, transplantasi ginjal adalah operasi yang kompleks dan sebelumnya pihaknya tidak dapat melakukannya dengan menggunakan operasi minimal invasive keyhole surgery. "Kami membuat lubang kecil yang cukup untuk ginjal itu sendiri, yang biasanya sekitar 5 cm atau lebih, dan itu cukup untuk memasukkan ginjal," ucapnya.