Technologue.id, Jakarta - Beberapa perusahaan teknologi seperti Google mengembangkan Gemini AI yang merupakan layanan chatbot, yang terintegrasi dengan ekosistem Google. Sementara Microsoft juga menciptakan Copilot yang terintegrasi dengan aplikasi Microsoft 365.
Setiap chatbot buatan raksasa teknologi asal AS tersebut memiliki kelebihan atau keunggulan masing-masing. Setidaknya ada gambaran yang dapat menentukan mana yang lebih unggul antara kedua chatbot, Gemini AI atau Copilot AI, seperti dikutip dari Pocket-lint.
Kemampuan Menulis
Tulisan yang dihasilkan AI cenderung mengikuti hukum rata-rata, bekerja dengan baik dengan penulisan template yang sederhana, tetapi tidak menghasilkan kreativitas yang sebenarnya. Contoh kasus, ketika penguji meminta setiap program untuk menulis cerita rumah hantu sepanjang 500 kata, kedua program tersebut menyebutkan nama karakter utamanya Sarah.
Dalam tes cerita pendek, penguji menikmati membaca kiasan rumah hantu yang dibawakan Gemini. Ceritanya dimulai dengan sebuah hook, berisi bahasa deskriptif di seluruh bagiannya dan menggunakan struktur kalimat yang bervariasi dengan sedikit contoh kalimat pasif.
Sementara Copilot dinilai menyia-nyiakan kata-kata berharga dalam genre cerita pendek, yang berarti tidak cukup kata untuk menciptakan ketegangan di klimaks. Namun, kesenjangan antara kedua AI tersebut menyempit dalam penulisan profesional.
Keduanya berhasil menghasilkan email profesional, meskipun email Gemini lebih singkat dan langsung pada sasaran. Sedangkan saat ditugaskan menulis artikel tentang tips fotografi iPhone, keduanya mencantumkan saran yang sama secara ringkas.
Dalam membuat keterangan (caption) Instagram untuk fotografer pernikahan, keduanya dinilai sangat klise dan tidak menyertakan pengait atau ajakan bertindak.
Baca Juga:
Kolaborasi Google dan Apple Tingkatkan Privasi Melalui Peringatan Pelacak Bluetooth