Technologue.id, Jakarta - BukuKas, aplikasi pengelola keuangan digital bagi usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia mengumumkan babak pendanaan baru yang dipimpin oleh Surge, program percepatan perusahaan rintisan milik Sequoia Capital India.
Credit Saison, Hustle Fund, Whiteboard Capital, 500 startup dan sejumlah angel investor turut berpartisipasi dalam pendanaan babak ini.
Baca Juga:
Tiga Startup Lokal Terpilih Ikuti Program Surge 03 2020
Dengan pendanaan awal itu, BukuKas menyasar untuk memperkuat bisnisnya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) Indonesia.
CEO & Founder BukuKas Krishnan M. Menon, mengatakan, misi BukuKas sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendigitalisasikan UMKM, yang disebut sebagai tulang punggung ekonomi Asia Tenggara.
“Kami sadar jika hal paling menyulitkan para pedagang adalah bagaimana mengatur uang mereka, memahami arus laba dan rugi mereka. Usaha kecil ini bisa sangat diuntungkan dari mendigitalisasikan keuangan mereka,” kata dia.
Aplikasi mobile BukuKas menyediakan solusi pembukuan yang sederhana dan inovatif bagi UMKM untuk memonitor penjualan, keuntungan dan kredit hingga mengirim pesan pengingat pembayaran lewat WhatsApp kepada para pelanggan mereka ketika kredit jatuh tempo agar pelunasan dapat dilakukan tepat waktu.
Hal itu memungkinkan pemilik usaha kecil untuk menghemat 40 menit setiap harinya dan Rp76.000 setiap bulannya, menghindarkan mereka dari proses kalkulasi manual dan penyelarasan saldo yang merepotkan.
Baca Juga:
Kolaborasi Startup Lokal Ikut Kontribusi Tangani Pandemi COVID-19
Terlebih lagi, mereka mendapat gambaran yang lebih baik tentang apa yang mendorong profit dan arus keuangan mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan performa bisnisnya secara aktif.
Aplikasi ini telah digunakan oleh berbagai macam industri UMKM termasuk fashion, F&B, elektronik dan konter pulsa/handphone. Banyak dari mereka adalah pebisnis muda yang biasa menjual secara online di sejumlah platform media sosial seperti Whatsapp dan Instagram, selain lewat jalur tradisional secara offline.
Dari Januari hingga Maret 2020, jumlah pedagang yang menggunakan BukuKas tumbuh 20 kali lipat dan angka transaksi meningkat 60 kali, dengan sebagian besar pedagang menggunakan produk ini beberapa kali setiap harinya. Hingga April 2020, BukuKas melayani lebih dari 250.000 pedagang yang telah mencatatkan transaksi senilai 150 juta dolar AS (setara dengan 2,26 triliun rupiah).