Technologue.id, Jakarta - Hubungan China dan Amerika Serikat kembali memanas. Hal ini dipicu oleh peristiwa yang terjadi di luar angkasa.
Seperti dilansir dari VOA Indonesia, Kamis (30/12/2021), China menuduh Amerika Serikat melakukan tindakan ceroboh di luar angkasa.
Di mana satelit Starlink yang dioperasikan oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk hampir menabrak stasiun ruang angkasa China yang bernama Tiangong.
Baca Juga:
Begini Wujud Satelit Indonesia, Satria
Akibat peristiwa tersebut, China harus melakukan manuver penghindaran. China menyebut kejadian ini telah membahayakan keselamatan astronautnya.
"Amerika mengabaikan kewajibannya berdasarkan perjanjian internasional, menimbulkan ancaman serius bagi kehidupan dan keselamatan astronaut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.
Untuk diketahui, sebanyak hampir 2.000 satelit Starlink memang bertebaran di luar angkasa. Satelit-satelit ini mengangkasa untuk menyediakan akses internet di Bumi.
Baca Juga:
SpaceX Hadirkan Kubah Kaca Untuk Astronaut
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Ned Price menyebut risiko tabrakan memang ada. Tindakan menghindari tabrakan merupakan tanggung jawab sendiri.
"Kami telah mendorong semua negara yang memiliki program luar angkasa untuk menjadi aktor yang bertanggung jawab untuk menghindari tindakan yang dapat membahayakan astronaut, kosmonaut, dan pihak lainnya yang mengorbit bumi atau yang berpotensi melakukan hal itu,” kata Ned.