Technologue.id, Jakarta - Buntut teguran keras atau somasi yang dilayangkan PT Esteh Indonesia Makmur terhadap seorang konsumen yang mengkritiknya, netizen terbagi dalam dua kubu. Ada yang berpihak pada konsumen, dan ada pula yang mendukung Esteh Indonesia melakukan somasi tersebut.
Netizen yang berada di pihak pemilik akun @Gandhoyy, mengatakan bahwa tindakan konsumen mengkritik produk atau jasa sebuah brand merupakan hal yang wajar. Tinggal bagaimana brand tersebut menyikapi keluhan tersebut.
Menurut warganet, pernyataan somasi yang ditulis oleh gerai minuman milik Nagita Slavina itu malah akan mengancam reputasi brand di mata pelanggan.
Baca Juga:
Ramai di Twitter, Kritik Konsumen Esteh Indonesia Berujung Somasi
"Kalo ada keluhan, cobalah ditanggapi dengan bijak. Bukan seperti ini caranya @esteh_indonesia," cuit @dimdimas22
"Ngancem somasi pake UU ITE itu emang cuma buat power play. Mereka gak suka customernya, mereka langsung nunjukin siapa yg punya kuasa. Bad PR. Bad bad PR. Semoga gak beneran bangkrut deh, kasian nanti Brian Michel harus cari kerjaan baru in this economy," timpal @opxnk
"Lah kirain udah blunder ga bakalan dilanjut, ternyata masih. Oke jadi makin yakin buat ga akan pernah beli lagi produk @esteh_indonesia," sahut @smlchrstnh
"Mending beli es teh di warteg. Kemanisan bisa di komplen tanpa di somasi, kalau kurang manis bisa minta tambah gula," celoteh @eckolution
"Padahal pihak es teh bisa loh ngebales tweet masnya yg kemaren secara edukatif dengan ngasitau gimana proses pembuatan produknya dia, kandungan nutrisi, dll," ujar @Hanafi507
"Aneh, cmn begitu aja di somasi, padahal dia benerin beli dan ngerasain, wajar kalo berkomentar dan agak hiperbola, udah biasa kata kata kaya gitu padahal, kok ya baperan bgt," tandas @cules0409
Baca Juga:
Viral, "Surat Cinta" Eiger kepada YouTuber
Sementara itu, di sisi yang mendukung Esteh Indonesia melakukan somasi menilai bahwa keluhan yang disampaikan konsumen itu berisikan kata-kata kasar yang tidak sepatutnya diunggah di media sosial.
"gimana ya aku liat twit masnya kemaren jg emg trlalu kasar bahasanya, protes ya protes aja gitu lho gausa pke bahasa kasar," tulis @sibayiobay
"Lu nya juga tolol wibu! Ngetweet gada filter nya sama sekali. Brand kepampang jelas bgt, kalimatnya kasar pula. Lain kali ya dipikirin dlu lah ya berkali2 sblm ngetweet. Es teh jg menurut gue ga salah jg si ngasi somasi. Bener aja abis tweet lu viral penjualan mnurun drastis. Hmm," kata @6olDroger
"tp bakalan sakit hati ga sih kl kita punya usaha trs dikritiknya pake bahasa yg ga enak bahkan nyumpahin bangkrut gt? usaha yg udah susah2 kita bangun tp disumpahin bangkrut? takut bgt diijabah karena omongan adalah doa. jgn serang ak ya, ini pola fikir ak aja…," ucap @spicyrabokki
Sebelumnya, gerai Esteh Indonesia melayangkan somasi kepada pelanggan setelah mencela minumannya terlalu manis bak mengandung 3 kilogram gula.
Surat somasi ini diunggah oleh pelanggan bersangkutan melalui akun media sosial Twitter milikya, @Gandhoyy. Unggahan pada tanggal 25 September 2022 itu berisikan permohonan maaf konsumen disertai teguran keras dari PT Esteh Indonesia Makmur yang diwakili oleh Brian Michel selaku tim legal perusahaan.