Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
"Perang" Elon Musk vs Mark Zuckerberg dan Facebook Berlanjut
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Elon Musk menganggap serius skandal Facebook dengan Cambridge Analytica. Kemarin (23/03/2018), ia memutuskan untuk menghapus Facebook Page tiga perusahaannya: SpaceX, Tesla, dan SolarCity. Kalau ditotal, ketiga laman itu punya lebih dari 5 juta follower. Melansir VentureBeat.com (23/03/2018), Musk menghilangkan tiga laman perusahaannya itu dalam kurun waktu sejam saja. Menariknya, langkah ini ia ambil setelah seorang pengguna Twitter menantangnya. [embed]https://twitter.com/elonmusk/status/977211923719598086?ref_src=twsrc%5Etfw&ref_url=https%3A%2F%2Fventurebeat.com%2F2018%2F03%2F23%2Felon-musk-deletes-spacex-and-tesla-facebook-pages-axing-more-than-5-million-followers%2F[/embed]

Baca juga:

Bos WhatsApp Serukan untuk Delete Facebook, Kenapa?

Selain Musk, perusahaan lain yang mulai anti dengan Facebook adalah Mozilla. Pengembang peramban Firefox itu mengumumkan pihaknya tak akan mengiklan lagi di Facebook. Hubungan Musk dengan Mark Zuckerberg, CEO Facebook, sejatinya sudah renggang sebelum ini. Akar mulanya, keduanya punya pendapat yang berbeda terkait proyeksi teknologi artificial intelligence (AI). Musk berpendapat bahwa AI bisa mengancam peradaban manusia. Ia pun menyarankan agar ada regulasi yang bisa mengatur teknologi AI.

Baca juga:

BlackBerry Tuntut Facebook, Masalah Apa?

Sementara Zuck berada di kubu berseberangan. "Kiamat" yang ditakutkan oleh Musk terlalu berlebihan. Dituding begitu, CEO SpaceX itu pernah bercuit di akun Twitter pribadinya (25/07/2017), "Saya sudah berdiskusi dengan Mark soal ini. Pemahamannya soal AI masih terbatas."

Baca juga:

Dua Media Besar Sudah Resah dengan Monopoli Facebook dan Google

Skandal Facebook dan Cambridge Analytica sendiri menyeruak setelah media sosial dengan lebih dari 2 miliar pengguna itu dituding menggunakan data user-nya untuk kepentingan politik Amerika Serikat, tepatnya untuk kampanye pemenangan Donald Trump. Hal ini tak hanya mengecewakan pengguna. Co-founder WhatsApp, Brian Acton, pun sampai menyarankan netizen agar menghapus akun Facebook yang mereka miliki.

SHARE:

APJATEL Harap Kemenkodigi Gagas Regulasi Fleksibel dan Efisien

Google Perluas Aplikasi Cuaca AI untuk Ponsel Pixel Lawas ,